JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan, usul Polri menambah Lembaga Pemasyarakatan super maximum security sejalan dengan program pemerintah.
Pasalnya saat ini, pemerintah melalui kementeriannya memang sedang membangun Lapas di Pulau Nusakambangan.
Baca juga: Selain Rutan, Polri Juga Usul ke Jokowi Tambah Lapas Maximum Security
Lapas itu pun nantinya akan difungsikan sebagai Lapas super maximum security sesuai dengan permintaan Polri.
"Kita akan tambah (Lapas super maximum security) di Nusakambangan. Sekarang ini sedang dibangun," ujar Yasonna saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Saat ini ada enam Lapas di Nusakambangan, yakni Lapas Besi, Lapas Pasir Putih, Lapas Kembang Kuning, Lapasa Permisan, Lapas Batu dan Lapas Terbuka.
Dari enam Lapas itu, Lapas Pasir Putih diperuntukkan khusus untuk narapidana kasus terorisme.
Baca juga: Kemenkumham Bangun Lapas Baru untuk Napi Terorisme di Nusakambangan
Kemenkumham sedang membangun Lapas ke-7, yakni Lapas Karanganyar. Rencananya, Lapas itu yang akan difungsikan sebagai Lapas dengan super maximum security bagi narapidana kasus terorisme.
"Jadi nanti ada tambahan sejenis Lapas Pasir Putih, namanya Lapas Karanganyar. Nah, itu yang super maximum security. Saat ini sudah 40 persen pembangunan, tinggal 60 persen saja. Tapi akan selesai tahun ini," ujar dia.
Diberitakan, Polri mengusulkan penambahan lembaga pemasyarakatan dengan keamanan maksimum bagi narapidana kasus terorisme kepada Presiden Jokowi.
Baca juga: Kapolri Usul ke Jokowi Bangun Rutan Maximum Security di Cikeas
"Saya mengajukan usul juga untuk penambahan Lapas dengan maximum security," ujar Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.
"Karena nanti, kalau ada penegakkan hukum, tentu akan berujung pada kesediaan Lapas maximum security," lanjut dia.
Tidak hanya itu, Polri juga mengusulkan membangun rumah tahanan (Rutan) maximum security di Pusat Latihan Multifungsi Polri di daerah Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Kapolri: Seperti Operasi Tinombala, TNI-Polri Bergabung Lawan Terorisme
Rutan itu akan menggantikan Rutan Cabang Salemba yang ada di Markas Korps Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok.
"Kami mengajukan usul agar (dibangun) Rutan cabang Salemba di Cikeas. Karena di situ ada markas satu resimen Brimob. Tapi itu dikelola oleh kepolisian menggantikan Rutan Mako Brimob" ujar Tito.
"Sementara, (Rutan) yang di Mako Brimob sudah tidak kita pakai lagi karena memang tidak layak untuk maksimum security bagi tersangka atau terdakwa terorisme," lanjut dia.