Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Soesatyo: Idealnya, Jokowi dan Prabowo Berhadapan di Pilpres 2019

Kompas.com - 21/05/2018, 21:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo berpendapat, pertarungan Joko Widodo dan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2019 tidak bisa dielakkan.

"Idealnya dua jagoan ini memang harus berhadapan," ujar Bambang dalam konferensi pers hasil survei Charta Politika di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/5/2018).

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Jokowi 51,2 Persen, Prabowo 23,3 Persen

Meski demikian, Bambang yang juga menjabat sebagai Ketua DPR mengakui, awalnya memang ada pemikiran untuk menyandingkan Jokowi dan Prabowo sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.

Ide itu muncul untuk meredam perbedaan dua kelompok pendukung yang sedemikian tajam, khususnya di masyarakat.

"Kalau begitu pasti, saya jamin dan prediksi tidak ada lagi luka di Pilpres 2019 yang akan datang," ujar Bambang.

Baca juga: Charta Politika: Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo Paling Pantas Jadi Cawapres Prabowo

Namun, muncul pemikiran lagi apabila Jokowi menggandeng Prabowo dalam Pilpres 2019, maka praktis tidak ada sosok lain yang kuat dan berani maju menjadi penantang mereka.

Menurut Bambang, situasi ini justru memperburuk kualitas demokrasi di Indonesia.

"Yang kita bingung, lawannya siapa? Karena dalam demokrasi, melawan kotak kosong itu agak lucu," ujar Bambang.

Lagipula, belakangan Partai Gerindra akhirnya memberikan mandat kepada Prabowo Subianto untuk maju menjadi capres di Pilpres 2019.

Baca juga: Survei Charta Politika: JK, Gatot Nurmantyo, dan AHY Teratas Jadi Cawapres Jokowi

 

"Alhamdulilah Gerindra dengan strategi jitunya mendorong Prabowo tampil di Pilpres 2019 dan sampai saat ini kita masih menunggu Prabowo mencalonkan dirinya secara tegas dan berpasangan pada siapa," ujar Bambang.

Dalam situasi saat ini, Bambang sekaligus mengingatkan, sejumlah survei menunjukkan elektabilitas Prabowo di bawah Jokowi.

"Saya rasa belum banyak berubah, baik sebelum dan sesudah dia deklarasi (menerima mandat dari Gerindra). Seluruh survei menempatkan hasil yang sama bahwa Jokowi elektabilitasnya tertinggi dan Prabowo itu kedua," ujar Bambang.

Kompas TV Menurut survei INES, elektabilitas Jokowi hanya 27,2 persen. Sementara elektabilitas Prabowo mencapai 50,2 persen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com