Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Charta Politika: JK, Gatot Nurmantyo, dan AHY Teratas Jadi Cawapres Jokowi

Kompas.com - 21/05/2018, 20:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas Jusuf Kalla, Gatot Nurmantyo, dan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon wakil presiden Joko Widodo berada di urutan teratas.

Demikian hasil survei Charta Politika yang dirilis ke publik, Senin (21/5/2018).

"Dari 2.000 responden, 10,3 persen memilih Jusuf Kalla. Sementara jumlah responden yang memilih Gatot Nurmantyo 8,6 persen dan yang memilih Agus Harimurti Yudhoyono itu 7,6 persen," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam konferensi pers hasil rilis di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/5/2018).

Baca juga: Survei Indikator: 70 Persen Warga Jateng Puas dengan Kinerja Jokowi

Margin of error survei ini sebesar 2,19 persen. Artinya angka itu masih bisa bertambah atau berkurang sebesar 2,19 persen.

Dengan demikian, relatif tidak ada nama calon wakil presiden pendamping Jokowi yang dominan dari ketiga nama tersebut.

Sementara itu, di urutan keempat, kelima hingga keenam, yakni Basuki Tjahaja Purnama dipilih 5,7 persen responden, Anies Rasyid Baswedan dipilih 4,9 persen responden dan Mahfud MD dipilih 4,4 persen responden.

Namun, angka responden yang memilih untuk tidak menjawab cukup besar, yakni sebesar 25,4 persen responden.

Baca juga: Survei Indikator: Hampir 50 Persen Warga Jateng Pilih Jokowi dalam Pilpres

Charta Politika juga mengajukan pertanyaan jenis semi terbuka kepada para responden. Mereka dihadapkan pada 7 nama yang selama ini disebut-sebut sebagai sosok yang tepat mendampingi Jokowi sebagai cawapres.

Ketujuh nama tersebut, yakni Agus Harimurti Yudhoyono, Gatot Nurmantyo, Anies Rasyid Baswedan, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, M. Zainul Madji, Zulkifli Hasan, Airlangga Hartarto dan Muhammad Romahurmuziy.

"Hasilnya, AHY dipilih 11,8 persen responden, Gatot dipilih 11,5 persen responden dan Anies dipilih 9,1 persen responden," papar Yunarto.

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Jokowi 51,2 Persen, Prabowo 23,3 Persen

Sisanya, Mahfud MD dipilih 5,9 persen responden, Muhaimin Iskandar dipilih 5,0 persen responden, M. Zainul Madji dipilih 3,5 persen responden, Zulkifli Hasan dipilih 1,3 persen responden, Airlangga Hartarto dipilih 1,1 persen responden dan Muhammad Romahurmuzi dipilih 0,6 persen responden.

Survei ini dilakukan terhadap 2.000 responden dari tanggal 13 hingga 19 Maret 2018. Sampel survei dipilih secara acak (probability sampling) dengan menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling).

Margin of error survei ini sebesar 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Kompas TV Presiden minta TNI - Polri tingkatkan kemanan di bulan Ramadan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com