JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Charta Politika menunjukkan, Jusuf Kalla dinilai menjadi sosok yang paling tepat untuk menjabat sebagai calon wakil presiden.
Berdasarkan survei terhadap 2.000 responden dari tanggal 13 hingga 19 Maret 2018, sebanyak 11,8 persen responden memilih Jusuf Kalla sebagai sosok yang paling tepat untuk dicalonkan sebagai wakil presiden.
"Jusuf Kalla, walaupun sekarang banyak pemberitaan bahwa beliau enggak akan maju, ya tapi di sisi lain kan sedang ada judicial review yang memungkinkan Jusuf Kalla maju lagi di Pilpres 2019 sebagai cawapres," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam konferensi pers hasil survei di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/5/2018).
Baca juga: PDI-P: Sulit Cari Cawapres seperti Jusuf Kalla
Nama Jusuf Kalla disusul Gatot Nurmantyo yang dipilih 8,3 persen, Anies Baswedan yang dipilih 8,2 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono yang dipilih 8,2 persen responden.
Urutan keempat dan kelima, muncul nama Basuki Tjahaja Purnama yang dipilih oleh 4,8 persen responden dan Mahfud MD yang dipilih oleh 4,6 persen responden.
"Tapi, kalau dilihat tiga nama di bawah JK tidak ada yang dominan suaranya. Semuanya di kisaran delapan persen," lanjut dia.
Adapun, urutan ketujuh hingga kesepuluh adalah, M. Zainul Madji dipilih 4,6 persen responden, Susi Pudjiastuti dipilih 4,0 persen responden, Hary Tanoesoedibyo dipilih 2,4 persen responden dan Muhaimin Iskandar dipilih 2,2 persen responden.
Mahfud MD di atas Cak Imin
Meski demikian, muncul fakta menarik tentang elektabilitas Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau yang populer disapa Cak Imin.
Yunarto mengatakan, meskipun Cak Imin sudah 'gembar-gembor' di publik sebagai bakal calon wakil presiden siapapun presidennya, namun elektabilitasnya berada pada urutan ke-10.
Baca juga: Mahfud MD: Saya Tidak Aktif Bukan Berarti Tidak Mau Jadi Cawapres
"Setahu saya, Mahfud MD tidak memasang billboard di mana-mana. Tapi, elektabilitas dia di urutan keenam, lebih tinggi dari elektabilitas Cak Imin yang billboardnya di mana-mana dan bersedia menjadi cawapres kepada siapapun capresnya," ujar Yunarto.
Sampel survei dipilih secara acak (probability sampling) dengan menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling). Margin of error survei ini sebesar 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.