Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Charta Politica: JK Sosok Paling Tepat Dampingi Jokowi

Kompas.com - 21/05/2018, 18:55 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Charta Politika menunjukkan, Jusuf Kalla dinilai menjadi sosok yang paling tepat untuk menjabat sebagai calon wakil presiden.

Berdasarkan survei terhadap 2.000 responden dari tanggal 13 hingga 19 Maret 2018, sebanyak 11,8 persen responden memilih Jusuf Kalla sebagai sosok yang paling tepat untuk dicalonkan sebagai wakil presiden.

"Jusuf Kalla, walaupun sekarang banyak pemberitaan bahwa beliau enggak akan maju, ya tapi di sisi lain kan sedang ada judicial review yang memungkinkan Jusuf Kalla maju lagi di Pilpres 2019 sebagai cawapres," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam konferensi pers hasil survei di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/5/2018).

Baca juga: PDI-P: Sulit Cari Cawapres seperti Jusuf Kalla

Nama Jusuf Kalla disusul Gatot Nurmantyo yang dipilih 8,3 persen, Anies Baswedan yang dipilih 8,2 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono yang dipilih 8,2 persen responden.

Urutan keempat dan kelima, muncul nama Basuki Tjahaja Purnama yang dipilih oleh 4,8 persen responden dan Mahfud MD yang dipilih oleh 4,6 persen responden.

"Tapi, kalau dilihat tiga nama di bawah JK tidak ada yang dominan suaranya. Semuanya di kisaran delapan persen," lanjut dia.

Adapun, urutan ketujuh hingga kesepuluh adalah, M. Zainul Madji dipilih 4,6 persen responden, Susi Pudjiastuti dipilih 4,0 persen responden, Hary Tanoesoedibyo dipilih 2,4 persen responden dan Muhaimin Iskandar dipilih 2,2 persen responden.

Mahfud MD di atas Cak Imin

Meski demikian, muncul fakta menarik tentang elektabilitas Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau yang populer disapa Cak Imin.

Yunarto mengatakan, meskipun Cak Imin sudah 'gembar-gembor' di publik sebagai bakal calon wakil presiden siapapun presidennya, namun elektabilitasnya berada pada urutan ke-10.

Baca juga: Mahfud MD: Saya Tidak Aktif Bukan Berarti Tidak Mau Jadi Cawapres

"Setahu saya, Mahfud MD tidak memasang billboard di mana-mana. Tapi, elektabilitas dia di urutan keenam, lebih tinggi dari elektabilitas Cak Imin yang billboardnya di mana-mana dan bersedia menjadi cawapres kepada siapapun capresnya," ujar Yunarto.

Sampel survei dipilih secara acak (probability sampling) dengan menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling). Margin of error survei ini sebesar 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Kompas TV Simak dialognya dalam Kompas Petang berikut ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com