Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Prabowo Urungkan Niat Pensiun hingga Jokowi yang Heran dengan Pertamina

Kompas.com - 03/05/2018, 07:02 WIB
Amir Sodikin

Editor

1. Prabowo: Saat Saya Harus Istirahat, Negara Saya dalam Keadaan Tidak Adil

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengaku di usianya yang sudah menyentuh 67 tahun, harusnya ia sudah pensiun dan beristirahat.

Namun, ia terpaksa mengurungkan niatnya ketika melihat Indonesia diperlakukan tidak adil dan belum makmur.

"Ternyata di saat saya harus pensiun, di saat saya harus istirahat, saya melihat negara saya berada dalam keadaan yang tidak adil dan tidak makmur," kata Prabowo dalam orasinya di depan ribuan buruh KSPI, di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (1/5/2018).

Prabowo menilai, elite politik dan pemerintahan Indonesia merasa tak memiliki rasa cinta terhadap negerinya. Di sisi lain, ia juga memandang mereka tak mampu melihat dan menjaga kepentingan masyarakat. 

"Karena itu, saya memutuskan kepada diri saya sendiri. Bahwa apabila rakyat saya masih membutuhkan saya, apabila rakyat saya masih ingin memakai tenaga, jiwa dan raganya Prabowo Subianto, maka saya siap melaksanakan tugas," katanya.

Saat resmi didukung ribuan buruh KSPI, Prabowo merasa bahagia. Sebab, ia teringat dengan pesan orangtuanya bahwa apa pun capaian yang diraih, ia diminta selalu perhatikan masyarakat sekitar.

Baca juga: Prabowo: Saat Saya Harus Istirahat, Negara Saya dalam Keadaan Tidak Adil

Baca juga: Dukungan Bersyarat KSPI yang Buat Prabowo Makin Mantap Jadi Capres...

Baca juga: KSPI Dukung Prabowo, dari 10 Tuntutan hingga Kekayaan yang Dirampas Asing

Baca juga: Tanggapan Bawaslu Soal Kontrak Politik Prabowo dengan KSPI

 

2. Soal Intimidasi di "Car Free Day", Wakapolri Akui Polisi Keliru

Wakapolri Komjen Pol Syafruddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/7:2017).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Wakapolri Komjen Pol Syafruddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/7:2017).
Wakapoldi Komjen Syafruddin mengakui pihaknya lalai dalam mencegah intimidasi yang terjadi di car free day  (CFD) Jakarta, Minggu (29/4/2018).

Menurut Syafruddin, semestinya polisi yang bertugas saat itu memisahkan dua kelompok berbeda pendapat agar tak bertemu.

Yang terjadi justru Polri seolah membiarkan "bentrok" massa yang mengakibatkan adanya intimidasi. 

"Itu kemarin Polri juga ada kelirunya kenapa bisa ketemu, dia aparat keamanan di car free day tidak boleh membiarkan pertemuan itu. Artinya mengatur supaya tidak bertemu," kata Syafruddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/5/2018).

Baca juga: Soal Intimidasi di Car Free Day, Wakapolri Akui Polisi Keliru

Baca juga: Wakapolri: Beda Pendapat Boleh, tetapi Jangan Ada Reaksi Fisik 

Baca juga: Wiranto Minta Polisi Bertindak soal Intimidasi Saat Car Free Day

 

3. Ini Besaran Gaji untuk Karyawan Bank dan Asuransi di Indonesia 2018

Ilustrasi gajiPogonici Ilustrasi gaji
Sektor keuangan menjadi incaran bagi pencari kerja karena industri ini menawarkan gaji tinggi.

Sektor keuangan meliputi asuransi dan perbankan, termasuk di dalamnya bagian teknologi informasi (IT), serta akuntan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com