Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Saat Saya Harus Istirahat, Negara Saya dalam Keadaan Tidak Adil

Kompas.com - 01/05/2018, 20:16 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengaku di usianya yang sudah menyentuh 67 tahun, harusnya ia sudah pensiun dan beristirahat.

Namun demikian, ia terpaksa mengurungkan niatnya ketika melihat Indonesia diperlakukan tidak adil dan belum makmur.

"Ternyata di saat saya harus pensiun, di saat saya harus istirahat, saya melihat negara saya berada dalam keadaan yang tidak adil dan tidak makmur," kata Prabowo dalam orasinya di depan ribuan buruh KSPI, di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (1/5/2018).

Prabowo menilai, elite politik dan pemerintahan Indonesia merasa tak memiliki rasa cinta terhadap negerinya. Di sisi lain, ia juga memandang mereka tak mampu melihat dan menjaga kepentingan masyarakat.

"Karena itu saya memutuskan kepada diri saya sendiri. Bahwa apabila rakyat saya masih membutuhkan saya, apabila rakyat saya masih ingin memakai tenaga, jiwa dan raganya Prabowo Subianto, maka saya siap melaksanakan tugas," katanya.

Saat resmi didukung ribuan buruh KSPI, Prabowo merasa bahagia. Sebab ia teringat dengan pesan orangtuanya bahwa apapun capaian yang diraih, ia diminta selalu perhatikan masyarakat sekitar

"'Prabowo apa pun yang kau kerjakan, apapun kau hasilkan, selalu bela rakyatmu, selalu bela rakyat miskin, itu tugasmu sebagai anak saya'," ucap Prabowo menyampaikan pesan orangtuanya.

Baca juga : Prabowo: Kekayaan Indonesia Dicuri, Jangan Ada Lagi Ninabobokan Rakyat

Ia merasa dukungan buruh ini telah memenuhi harapan orangtuanya. Menurut Prabowo, dukungan ini menjadi kehormatan tertinggi yang pernah ia terima.

Di sisi lain, Prabowo merasa khawatir dengan berbagai kekayaan negara yang dikuasai oleh pihak asing. Ia mengungkapkan, ada data-data yang telah menunjukkan kekayaan Indonesia berada di titik rawan. Namun, kata Prabowo, rakyat tak menyadari kekayaan negara Indonesia telah dirampas.

"Saya katakan bahwa kekayaan indonesia dirampok, dicuri. Kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia. Kita bicara aja apa adanya. Gak usah ragu. Jangan ada lagi 'ninabobokan' rakyat Indonesia, rakyat Indonesia tidak mau dibohongi terus-menerus," ujar Prabowo.

Menurut dia, situasi itu membuat masyarakat tak lagi merasa memiliki Indonesia. Ia juga menyoroti banyaknya aset vital dan strategis milik Indonesia yang dikuasai oleh asing. Prabowo membantah apa yang disampaikannya merupakan sikap anti-asing

"Ya, ini rakyat kita mau disuruh makan apa. Saya kira bukan kita anti asing, tapi jaga rakyat kita dulu," katanya.

Prabowo juga menyinggung kebijakan pemerintah yang terkesan memperluas sebaran tenaga kerja asing. Menurutnya, tak ada negara-negara lain yang membuka pintunya begitu lebar untuk dimasuki tenaga kerja asing.

Baca juga : Prabowo: Kalau Buka Pintu untuk TKA, Rakyat Kita Kerja Apa?

Ia mengakui bahwa masyarakat tak boleh membenci orang asing. Namun, masyarakat perlu belajar sekaligus bersikap tegas terhadap mereka. Pemimpin Indonesia, kata dia, harus setia kepada masyarakatnya.

Oleh karena itu, ia juga menegaskan bahwa buruh, petani, nelayan hingga pedagang kecil adalah kalangan masyarakat yang perlu diperhatikan.

Kompas TV Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bicara soal tongkat estafet dan alih generasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com