Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Dukungan, Gatot Nurmantyo Bangga karena Tidak Kenal Para Relawan

Kompas.com - 25/04/2018, 19:57 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo berterima kasih atas banyaknya dukungan yang mengalir padanya untuk maju menjadi calon presiden pada Pemilu Presiden atau Pilpres 2019.

Gatot mengatakan, tak hanya di Jakarta, dukungan dan deklarasi juga dilakukan di berbagai daerah di setiap provinsi.

"Saya bangga dan terima kasih karena jujur dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya tidak kenal dengan relawan-relawan tersebut," kata Gatot di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Dorongan relawan kian kuat agar Gatot segera mendeklarasikan diri sebagai capres. Namun, menurut Gatot, jalannya masih sangat panjang.

(Baca juga: Gatot Nurmantyo: Saat Ini Saya Melihat Terlalu Banyak Campur Tangan Partai)

Sebab, hingga saat ini belum ada komunikasi yang lebih intens dengan partai politik. Sementara untuk diusung menjadi capres harus mendapat dukungan 20 persen dari total kursi di DPR.

"Selama saya belum diangkat, saya kan enggak bisa mengatakan saya maju dengan partai ini," kata Gatot.

Gatot menyatakan bahwa komunikasi yang dilakukan masih sangat cair. Menurut dia, masih banyak kemungkinan yang terjadi sebelum rangkaian Pilpres 2019 dimulai.

Ia meyakini pimpinan partai politik pasti akan melihat situasi sebelum memutuskan siapa yang akan diusung.

Apakah ini berarti belum ada partai yang serius?

"Situasi bisa berubah, karena politik yang tidak mungkin bisa jadi mungkin," kata Gatot.

(Baca juga: Pengakuan Gatot Nurmantyo soal Kedekatannya dengan Tomy Winata dan Logistik Pencapresan)

Salah satu relawan pendukung Gatot yang telah melakukan deklarasi adalah Presidium Nasional Gatot Nurmantyo untuk Rakyat (GNR). Menurut Ketua Relawan Presidium GNR Dondi Rivaldi, nama Gatot menjadi pilihan alternatif di luar nama joko Widodo dan Prabowo Subianto.

"Dengan ini kami menyatakan siap memperjuangkan dan memenangkan Bapak Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai presiden indonesia periode 2019-2024 dengan cara adil dan bermartabat," kata Dondi.

Dondi menilai, sebagai mantan panglima TNI, Gatot memiliki karakter kepemimpinan yang kuat tegas dan mementingkan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi.

Ia mengklaim gerakan GNR didukung oleh kelompok dari berbagai kalangan, yakni kelompok aktivis, nelayan, guru, pekerja, pedagang kali lima, buruh, mahasiswa dan santri.

(Baca juga: Gatot: Apabila Republik Memanggil dan Rakyat Berkehendak, Saya Siap Jadi Presiden)

Deklarasi tersebut, kata Dondi, adalah langkah awal untuk terus melakukan konsolidasi dan sosialisasi demi meraih kemenangan bagi Gatot di Pilpres 2019.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com