BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Tidak hanya berbincang dengan pengungsi dewasa, Presiden Joko Widodo juga bercengkerama dengan pengungsi anak-anak korban gempa Banjarnegara, Jawa Tengah.
Usai bercakap-cakap dengan pengungsi dewasa di lokasi pengungsian SDN 01 Sidakangen, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, Senin (23/4/2018) sore, Jokowi kemudian masuk ke ruangan pengungsi anak-anak.
(Baca juga: Ini Bantuan Pemerintah untuk Korban Gempa Banjarnegara)
Kepada anak-anak, Jokowi berpesan, meskipun sedang berada di pengungsian, namun tidak boleh meninggalkan belajar.
"Meskipun sekolahnya mungkin ada yang roboh, anak-anaku sekarang belum bisa belajar di sekolah, tapi anak-anak tetap belajar kan?" tanya Jokowi.
Anak-anak menjawab kompak, "belajar."
Jokowi kemudian bertanya, apa saja yang dipelajari anak-anak di pengungsian. Anak-anak menjawab, mulai dari belajar bernyanyi, olahraga hingga berhitung.
(Baca juga: Jokowi Berjanji Bangun Kembali Rumah Rusak akibat Gempa di Banjarnegara)
Jokowi pun mengadakan kuis kecil-kecilan.
"Tiga ditambah tiga ditambah tiga, berapa?"
Anak-anak kompak menjawab, "sembilan."
"Kalau lima ditambah lima dikurang satu, berapa?" tanya Jokowi lagi.
Anak-anak serempak menjawab, "sembilan."
Jokowi bertanya lagi, "empat ditambah empat ditambah satu, berapa?"
"Sembilan," jawab anak-anak.
"Loh kok sembilan semua?" canda Jokowi yang diikuti tawa anak-anak.
Terakhir, Jokowi bertanya, "sembilan ditambah sembilan?"