Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Minta Korban Gempa Banjarnegara Tak Terpancing Hoaks

Kompas.com - 19/04/2018, 12:38 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Idrus Marham meminta agar para korban gempa bumi di Banjarnegara, Jawa Tengah, tetap tenang dan tidak terpancing dengan informasi bohong (hoaks) yang beredar terkait bencana tersebut.

Seperti yang diketahui, sebagian wilayah Banjarnegara diguncang gempa bumi tektonik dengan kekuatan 4,4 skala Richter pada Rabu (18/4/2018) pukul 13.28 WIB.

“Sehubungan dengan adanya gempa susulan pada Rabu malam pukul 23.30 WIB, saya imbau kepada warga Banjarnegara untuk tetap tenang dan tetap mengikuti perkembangan di Posko Darurat Gempa Kalibening BPBD Banjarnegara,” kata Idrus dalam keterangan resminya, Kamis (19/4/2018).

(Baca juga: Gempa Banjarnegara, Mensos Pastikan Kebutuhan Para Korban Terpenuhi)

Kemensos mencatat gempa ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur bangunan rumah, fasilitas umum, korban jiwa meninggal dunia, serta puluhan korban luka.

Berdasarkan hasil pendataan sementara tim Kemensos, sebanyak 316 rumah mengalami kerusakan. Adapun rinciannya terdiri dari 62 unit rumah rusak di Desa Kertosari, 217 rumah rusak di Desa Kasinoman dan 37 unit rumah di Desa Plorengan 37 unit.

Sementara itu, kerusakan material fasilitas umum terdiri dari 4 masjid dan 1 sekolah, dengan rincian satu masjid di Desa Plorengan, satu masjid di Desa Kertosari, satu masjid di Desa Kasinoman, satu mushola di Desa Kasinoman, dua gedung SMP 2 di Kalibening.

"Sementara untuk korban jiwa akibat bencana gempa bumi di Kecamatan Kalibening adalah 21 korban luka, dua korban meninggal atas nama Asep (13) dan Ny. Kasri (80)," katanya.

(Baca juga: BNPB: 2 Korban Meninggal Dunia dan 21 Luka Akibat Gempa di Banjarnegara)

Hingga Kamis pagi, Kemensos mencatat sebanyak 526 kepala keluarga yang terdiri dari 2.104 jiwa tersebar di beberapa titik pengungsian di 4 desa di Kecamatan Kalibening yaitu Desa Kasinoman, Desa Kertosari, Desa Plorengan dan Desa Sidakangen.

Idrus menegaskan seluruh kebutuhan dasar dan pelayanan sosial korban gempa bumi Banjarnegara bisa terpenuhi. Ia berharap agar seluruh pihak terkait sigap dalam melakukan penanggulangan bencana tersebut.

Idrus menuturkan, Kemensos telah membuka posko lapangan darurat bencana di Kecamatan Kalibening selama 7 hari ke depan. Di satu sisi, warga korban bencana juga turut dievakuasi ke titik aman dan pengungsian yang telah disediakan.

"Kami membuka posko pengungsian di 4 desa terdampak, melakukan pendataan korban dan pengungsi, membuka dua dapur umum untuk melayani hingga 2.000 porsi untuk pengungsi maupun relawan, serta pengiriman Logistik Permakanan,” kata Idrus.

(Baca juga: Korban Gempa Banjarnegara Bertambah, Dua Orang Meninggal Tertimpa Reruntuhan)

Selain itu, Kemensos dan pihak terkait lainnya juga melakukan pendataan rumah rusak, jumlah korban luka, menyisir dan mendata korban meninggal, serta mendata kebutuhan logistik.

Idrus menjelaskan, untuk tahap distribusi makanan, telah terdistribusi lauk pauk paket A (kornet daging sapi, tumis tahu tempe) sebanyak 100 paket, susu 96 kaleng, dan 240 botol kecap 240 botol.

Telah didistribusikan pula 240 botol saus, 309 kotak biskuit, 100 kardus mie instan, 60 kilogram telur ayam, dan beras 1 ton.

Kompas TV Gempa bermagnitudo 4.4 mengguncang kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com