Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Punya Pabrik Drone Pertama di Asia Tenggara

Kompas.com - 20/04/2018, 11:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia memiliki pabrik pengembangan teknologi pesawat tanpa awak alias drone pertama di Asia Tenggara.

Pabrik yang berada di Jalan Raya Sentul 23, Kadumangu, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat itu, di bawah naungan PT Farmindo Inovasi Teknologi.

Pemilik perusahaan tersebut adalah pengusaha dalam negeri bernama Julius Agus Salim.

Sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi TNI, Jumat (20/4/2018), Julius berpendapat, berdirinya pabrik drone pertama ini dilatari oleh produk drone di Indonesia yang didominasi produk luar negeri.

"Selama ini kita lebih banyak mengimpor drone dari China dan Eropa. Padahal kita bisa memproduksi sendiri. Ini yang memotivasi saya untuk membuat pabrik drone," ujar Julius.

Baca juga : Pasar Drone Naik, Huawei Uji Coba Taksi Terbang

Apalagi, pengembangan teknologi drone di Indonesia masih sesuatu yang langka. Dukungan teknologi dan edukasi pemanfaatan drone juga belum ada.

Hal ini yang menyebabkan konsumen drone dalam negeri yang semakin hari semakin meningkat , mau tidak mau menggunakan teknologi luar negeri.

Padahal, menurut Julius, Indonesia dengan sumber daya manusia dan ketersediaan bahan baku, dapat mengembangkan teknologi drone sendiri, bahkan memproduksinya dalam jumlah banyak.

"Bahan baku yang digunakan (untuk produksi drone di pabrik baru) ini 80 persen merupakan produksi dalam negeri," ujar Julius.

Ia menambahkan, pabrik yang didirikannya itu ramah lingkungan karena didukung teknologi standar yang telah terakreditasi, baik di level nasional atau internasional.

Baca juga : Pasar Drone Tembus Angka Rp 474,6 Triliun di Langit Digital

Proses perakitan drone telah diuji secara presisi demi menghasilkan produk yang tak kalah dengan kepunyaan perusahaan luar negeri.

"Proses pembuatan setiap produk melalui tiga tahap dinamis, yaitu design, perakitan dan uji coba yang semuanya itu mengutamakan detail serta kesempurnaan setiap rangkaian pada sistem UAV (pesawat tanpa awak)," ujar Julius.

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Marsdya TNI Muhammad Syaugi menyambut baik berdirinya pabrik drone dan sekolah pilot drone.

"Saya melihat sangat bagus terkait pengembangan produksi drone termasuk adanya sekolah pilot khusus drone di Indonesia," ujar dia.

Teknologi pesawat tanpa awak diharapkan bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, salah satunya untuk penanganan bencana.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com