Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akui Program Padat Karya Tunai Sulit Dilakukan di Papua, tetapi...

Kompas.com - 13/04/2018, 15:58 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

ASMAT, KOMPAS.com - Program padat karya tunai pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla disebut sebagai salah satu cara mempercepat pembangunan di daerah. Melalui program itu, perputaran uang di daerah dipharapkan menjadi lebih tinggi.

Meski demikian, Presiden Joko Widodo mengatakan, program padat karya tunai tidak dapat dilaksanakan di Provinsi Papua.

"Ya ini memang beda. Kalau di provinsi lain bisa, tapi kalau di Provinsi Papua itu untuk padat karya seperti di provinsi yang lain, saya kira belum memungkinkan," ujar Jokowi saat meninjau pembangunan instalasi penampungan air bersih di Kampung Kayeh, Kota Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua kemarin, Kamis (13/4/2018).

Jokowi menjelaskan, sebabnya banyak. Salah satunya adalah efektivitas proyek.

(Baca juga: Saat Jokowi Bertemu Jokowi Junior di Asmat...)

Meski demikian, Presiden memastikan proyek infrastruktur yang saat ini sedang dikerjakan tetap melibatkan masyarakat setempat.

Contohnya lima unit instalasi penampungan air bersih yang sedang dibangun di Kota Agats, menyerap 120 orang tenaga kerja yang berasal dari daerah setempat.

"Cek saja di sini ya, semuanya melibatkan masyarakat sini, dibayarnya per bulan juga," kata Jokowi.

Pemerintah lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sedang membangun lima instalasi penampungan air bersih berkapasitas masing-masing 1.000 meter kubik di Kota Agats.

Sebanyak empat instalasi yang sama juga akan dibangun di sejumlah distrik di Kabupaten Asmat.

(Baca juga: Jokowi Janji Perbaiki Jaringan Telekomunikasi di Asmat)

Kompas TV Jembatan ini dibangun untuk memperpendek jarak dari Kota Jayapura ke Kota Skouw.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com