Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PSI: Kalau Prabowo Tak Maju, Pertandingan Jadi Lebih Ringan

Kompas.com - 09/04/2018, 13:43 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni menilai langkah Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 akan lebih ringan jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto batal mencalonkan diri dan digantikan oleh sosok lain

"Tapi terus terang bila figur baru yang dimunculkan, tentu pekerjaan kami sebagai tim Pak Jokowi akan lebih ringan ketimbang bila Pak Prabowo yang maju," kata Antoni kepada Kompas.com, Senin (9/4/2018).

Antoni mengatakan, hal ini berdasarkan hasil berbagai survei lembaga-lembaga kredibel dan kajian internal PSI. Menurut dia, berbagai hasil survei dan kajian itu menunjukkan Prabowo masih menjadi penantang paling potensial bagi Jokowi.

"Ibarat pertandingan tinju kami sedang bersiap-siap menyelenggarakan pertandingan kelas berat Jokowi-Prabowo. Kalau Pak Probowo tidak jadi maju maka 2019, berarti nanti hanya pertandingan kelas menengah atau bahkan kelas ringan saja," kata dia.

(Baca juga: Menurut Luhut, Prabowo Sedang Menyiapkan Diri Jadi Capres 2019)

Antoni menegaskan, selain Prabowo, saat ini tidak ada tokoh lain yang menembus angka popularitas 5 persen.

Dengan kondisi geografi Indonesia yang luas dan waktu yang singkat, sulit membayangkan akan tampil figur baru yang popularitasnya bisa didongkrak secara instan.

"Ini pemilu nasional, bukan pilkada," ujar dia.

Antoni mengatakan, sampai saat ini PSI masih terus menunggu langkah Prabowo mendeklarasikan diri sebagai calon presiden.

"Bila sampai April ini Pak Prabowo tidak dideklarasikan sebagai capres, berarti kami akan mempersiapkan skenario baru. Insya Allah lebih ringan kerjaan kami," kata dia.

(Baca juga: Prabowo Dinilai Lebih Baik jadi "King Maker" daripada Ikut Pilpres)

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon belum bisa memastikan kapan ketua umumnya, Prabowo Subianto, akan mendeklarasikan diri maju sebagai capres di Pilpres 2019.

Menurut Fadli, masih dibutuhkan konsolidasi sebelum Prabowo benar-benar menyatakan maju, salah satunya melalui Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra pada 11 April 2018.

"Mengenai waktu (deklarasi Prabowo), saya kira kami perlu melakukan konsolidasi. Salah satunya melalui rakornas pada 11 (April) besok ini. Itu rakornas pertama yang kami lakukan dalam rangka untuk ke depan menghadapi pilkada dan pilpres," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/4/2018).

Kompas TV Sohibul Iman menyatakan 11 April mendatang Prabowo Subianto akan mendeklarasikan diri sebagai capres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com