Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkatan Udara Republik Indonesia, 72 Tahun Silam Hingga Kini...

Kompas.com - 09/04/2018, 06:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini 72 tahun silam, tepatnya 9 April 1946, Republik Indonesia resmi memiliki tentara angkatan udara.

Presiden Soekarno menerbitkan surat Penetapan Pemerintah Nomor 6/SD/1946 tentang Pembentukan Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara.

"(Surat) juga menetapkan Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma sebagai Kepala Staf Angkatan Udara yang pertama. Tanggal itu kemudian diperingati sebagai Hari Angkatan udara," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Jemi Trisonajaya, melalui keterangannya kepada Kompas.com.

Meski demikian, cikal bakal bala tentara udara Indonesia ini sebenarnya dimulai sejak 22 Agustus 1945.

(Baca juga: Akrobat Tim Jupiter TNI AU Memukau Pengunjung Singapore Airshow 2018)

Sehari setelah Soekarno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengangkat Soekarno menjadi Presiden pertama Republik Indonesia dan Mohammad Hatta menjadi Wakil Presiden.

Sidang berikutnya 22 Agustus 1945, PPKI menghasilkan tiga keputusan, salah satunya adalah pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang bertugas menjaga terjaminnya keamanan dan ketertiban umum.

BKR sendiri terdiri dari sejumlah resimen tempur yang selama ini melawan penjajahan Jepang melalui masing-masing bidangnya. Oleh sebab itu, BKR kemudian membentuk beberapa organisasi berdasarkan bidang perjuangannya, yakni BKR Oedara, BKR Laoet, BKR Kereta Api, BKR Pos dan sebagainya.

BKR Oedara kemudian merebut dan menguasai sejumlah pangkalan udara Jepang dan unsur penerbangan lainnya. Mereka menjadikan tempat-tempat rampasan itu sebagai basis kekuatan udara Indonesia.

(Baca juga: Menhan Setuju TNI AU Tambah Hercules)

Sebut saja beberapa pangkalan udara lawan yang berhasil direbut, Pandanwangi (Lumajang), Bugis (Malang), Maospati (Madiun), Morokrembangan (Surabaya), Panasan (Solo), Kalibanteng (Semarang), Maguwo (Yogyakarta), Andir (Bandung), Cibeureum (Tasikmalaya), Jatiwangi (Cirebon), Cililitan (RED: Halim Perdanakusuma, Jakarta), dan beberapa tempat di luar Pulau Jawa.

 

Pertama Kali Merah-Putih Mengudara

Setelah berhasil dikuasai, para perintis angkatan udara memperbaiki pangkalan udara beserta sejumlah pesawat dan unsur penerbangan lainnya agar bisa digunakan.

Tanggal 26 Oktober 1945, teknisi Basir Surya berhasil memperbaiki salah satu pesawat latih peninggalan Jepang buatan tahun 1933, Cureng, di Pangkalan Udara Maguwo, Yogyakarta.

Sehari setelahnya, penerbang Komodor Udara A. Adisucipto menerbangkan pesawat itu mengelilingi lapangan terbang Maguwo selama 30 menit.

"Ini merupakan pertama kalinya pesawat Cureng dengan identitas merah-putih di badan pesawat terbang di langit Indonesia pascakemerdekaan," ujar Jemi.

(Baca juga: Terima Brevet TNI AU, Kapolri, KSAD dan KSAL Jajal Sensasi Sukhoi)

Mandikan-Dua unit mobil pemadam kebakaran memandikan  satu persatu pesawat tempur F16 hibah Pemerintah Amerika Serikat yang diberikan kepada TNI AU di Lanud Iswahjudi Magetan, Rabu ( 28/2/2018).KOMPAS.Com/Muhlis Al Alawi Mandikan-Dua unit mobil pemadam kebakaran memandikan satu persatu pesawat tempur F16 hibah Pemerintah Amerika Serikat yang diberikan kepada TNI AU di Lanud Iswahjudi Magetan, Rabu ( 28/2/2018).

Bahkan sehari kemudian, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1945, Adisucipto menerbangkan kembali pesawat itu. Kali ini, pesawat mengudara di atas alun-alun Kota Yogyakarta. Masyarakat Yogyakarta menyaksikan peristiwa itu dengan antusias.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com