Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Apabila Ulama dan Umaroh Berjalan Beriringan, Negara Aman Tenteram

Kompas.com - 03/04/2018, 17:15 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan, pemimpin harus berjalan beriringan dengan ulama agar negara menjadi tenteram.

Hal itu disampaikan Jokowi setelah bertemu 100 ulama yang berasal dari Jawa Barat, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

"Yang paling penting apabila ulama dan umaroh berjalan beriringan, Insya Allah negara ini aman dan tenteram," ujar Jokowi.

Baca juga : Tak Ada Pembahasan Politik dalam Pertemuan Jokowi Bersama Ulama se-Jawa Barat

Dari pertemuan itu, Jokowi menyerap masukan dari para ulama, seperti pengembangan lingkungan pondok pesantren hingga pengembangan ekonomi umat melalui bank wakaf mikro.

Jokowi juga membuka diri kepada ulama-ulama di daerah yang ingin berkomunikasi dengan dirinya. Istana, kata Jokowi, terbuka bagi para ulama.

"Kalau Beliau-beliau ini memang ingin memberikan masukan, ingin memberikan input bagi kebaikan provinsi, kebaikan daerah, maupun kebaikan negara, ya kita terima di Istana," ujar Jokowi.

Baca juga : Temui Jokowi, Ulama Jabar Kritik Banyak UU Tak Berjalan di Daerah

Jokowi menegaskan, ulama adalah penjaring aspirasi rakyat yang paling ampuh. Sebab, ulama, tokoh masyarakat, dan tokoh agama lainnya biasa berhadapan langsung dengan rakyat setiap harinya.

"Masukan ulama betul-betul masukan yang memang masalah di rakyat, di umat. Jadi ya kami ini menampung, kemudian membuat kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan di bawah," ujar Jokowi.

Kompas TV Pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menuai beragam komentar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com