Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Jokowi, Ulama Jabar Kritik Banyak UU Tak Berjalan di Daerah

Kompas.com - 03/04/2018, 15:49 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan ulama dari Jawa Barat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu, para ulama menyampaikan sejumlah kritik dan masukan kepada Jokowi.

Salah satu yang menjadi sorotan ulama adalah maraknya kekerasan terhadap anak yang terjadi di Kota Bandung.

"Di Bandung ini ada masalah kekerasan anak. Itu UU (perlindungan anak) sudah ada, tapi kenapa tidak jalan? Mengenai rumah aman, itu titipan, antara lain," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat Rachmat Syafei kepada wartawan, usai pertemuan.

"Jadi banyak UU itu tidak jalan ke tingkat kabupaten atau kota. Nah ini bagaimana caranya? Nah, Presiden berterima kasih, karena ini mau digerakkan," lanjut dia.

Baca juga : Foto Bersama Jokowi dan Ulama Se-Jabar ala Kabinet Kerja...

Selain itu, lanjut Rachmat, para ulama juga menyoroti masalah kesehatan yang terjadi di Jawa Barat, seperti sanitasi dan air minum sehat.

Menurut dia, Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan perlu bekerja lebih optimal.

"Kami bukan menjelek-jelekkan, kondisi dan keadaannya seperti itu," kata dia.

Tak bicara dukungan politik

Selain membahas persoalan di daerah, Rachmat mengatakan, tak ada pembicaraan terkait politik, seperti dukungan kepada Jokowi yang dicalonkan sejumlah partai untuk kembali maju pada Pilpres 2019.

"Itu kan politik, tidak membahas itu. Hanya doa saja, supaya sehat lahir batin, bisa melaksanakan tugas negara. Itu yang diungkapkan (para ulama)," kata Rachmat.

Menurut Rachmat, pada pertemuan hari ini, Presiden Jokowi banyak mengklarifikasi berbagai isu dan fitnah yang menimpa dirinya. Misalnya, mengenai isu bahwa Jokowi terkait dengan Partai Komunis Indonesia.

"Kami berkewajiban menyampaikan kepada masyarakat jangan ikut-ikut memfitnah," kata Rachmat.

Kompas TV Keduanya ditemani oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com