JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengakui, partainya sudah mengatur pertemuan dengan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Namun, ia enggan membeberkan agenda pertemuan tersebut.
"Sudah mengontak. Saya sempat dikontak tapi saya bilang langsung ke Pak (Sohibul) Iman aja. Terus kayaknya sudah ada pembicaraan, tinggal kapan waktunya. Mungkin saya tanyakan dulu ke Pak Iman," kata Mardani, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/4/2018).
Ia mengatakan, saat itu mengatur janji untuk bertemu dengan Sohibul, Gatot belum pensiun dari TNI. Gatot resmi pensiun dari TNI pada 31 Maret 2018.
Baca juga : Kecil Kemungkinan Gatot Maju sebagai Capres, Apa Alasannya?
Namun, hingga kini pertemuan tersebut belum terealisasi. Mardani mengaku tak mengetahui alasan belum terealisasinya pertemuan itu.
Ia menduga, Gatot belum bertemu dengan Sohibul karena saat itu masih berstatus prajurit TNI.
"Nampaknya belum ketemu karena Pak Gatot mungkin menjaga etika karena belum pensiun. Jadi komunikasi sudah jalan," ujar Mardani.
Ia memprediksi, pertemuan Gatot dengan Sohibul akan berlangsung setelah Gatot pensiun dari TNI sehingga tak melanggar etika jabatan.
"Pertemuannya setelah Beliau pensiun, karena itu jauh lebih bebas," lanjut Mardani.
Baca juga : Indo Barometer: Peluang Gatot Nurmantyo sebagai Capres Kecil
Gatot memasuki masa pensiun pada Sabtu (31/3/2018) kemarin. Ia menyatakan, meski telah pensiun dari TNI, ia akan tetap mengabdi kepada negara di bidang yang lain.
Saat ini, sebagai purnawirawan, Gatot memiliki kesempatan yang sama dengan warga sipil lainnya. Karena itu, ia menyatakan banyak bidang pengabdian baginya selepas pensiun yang bisa dikerjakan.
"Mulai hari ini saya memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai anak bangsa, anggota masyarakat sipil dan warga negara RI lainnya, termasuk untuk memiliki hak memilih, juga hak dipilih saat pemilu mendatang,” kata Gatot melalui keterangan tertulis, Minggu (1/4/2018).