Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Poltracking: Pilkada Jatim, Gus Ipul-Puti Unggul di Wilayah "Tapal Kuda"

Kompas.com - 18/03/2018, 18:30 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Poltracking Indonesia menunjukkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno belum mampu mengungguli pasangan calon Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.

Khofifah-Emil unggul di empat dari lima wilayah Jawa Timur, yakni Mataraman, Mataraman Pesisir, Arek, dan Madura.

Mereka kalah di wilayah "Tapal Kuda".

Baca juga: Survei Poltracking: Elektabilitas Khofifah-Emil 42,4 persen, Gus Ipul-Puti 35,8 Persen

Tapal Kuda merupakan wilayah yang terdiri dari sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Timur yang warganya didominasi kaum santri.

"Dalam survei, elektabilitas Gus Ipul (Saifullah)-Puti di wilayah 'tapal kuda' mencapai 54,5 persen, sedangkan Khofifah-Emil 33,2 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda memaparkan survei di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Minggu (18/3/2018).

Sementara di Mataraman, Mataraman Pesisir, Arek, dan Madura, elektabilitas Khofifah-Emil unggul dibandingkan Gus Ipul-Puti.

Baca juga: Nobar Film Yowis Ben, Gus Ipul Tertawa Terbahak

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur pada Pilkada 2018, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak, di Studio Kompas TV, Rabu (7/3/2018).KOMPAS.com/Wisnu Nugroho Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur pada Pilkada 2018, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak, di Studio Kompas TV, Rabu (7/3/2018).
Elektabilitas Khofifah-Emil di wilayah Mataraman Pesisir paling tinggi di antara kelima wilayah tersebut, yakni 47,9 persen.

Di Mataraman Pesisir, elektabilitas Gus Ipul-Puti paling rendah di antara kelima wilayah, yakni 19,3 persen.

Meski unggul di empat wilayah, Hanta menilai, posisi Khofifah-Emil belum aman.

Baca juga: Gus Ipul Kritik Program Keluarga Harapan ala Khofifah

Sebab, lanjut Hanta, elektabilitas Khofifah-Emil belum mencapai 60 persen.

"Belum aman, baru sekitar 42,4 persen saja elektabilitasnya. Jadi Khofifah ini sekarang bisa dikatakan unggul, tren elektabilitasnya naik, tetapi untuk menang belum. Kalau bisa dikatakan aman itu, jika saat ini perolehannya (elektabilitas) mencapai 60 persen suara," ujar Hanta.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR seusai menyampaikan rilis Poltracking di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2017).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR seusai menyampaikan rilis Poltracking di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2017).
Adapun pasangan calon Gus Ipul-Puti diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca juga: Debat dengan Gus Ipul, Khofifah Soroti Tingginya Angka Kemiskinan di Jawa Timur

Pasangan Khofifah-Emil diusung Partai Demokrat, Golkar, Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hanura, dan Partai Amanat Nasional (PAN).  

Survei yang dilakukan Poltracking Indonesia menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah responden 1.200 dan margin of error 2,83 persen, serta tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei dilakukan di 29 kabupaten dan 9 kota di Jawa Timur.

Survei dilakukan pada 6-11 Maret.

Kompas TV Berdasarkan survei Litbang Kompas Khofifah - Emil kalah tipis dalam perebutan suara di kalangan Nadlatul Ulama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com