JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul menilai implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) belum mampu menurunkan angka kemiskinan di Jawa Timur secara signifikan.
PKH merupakan program Kementerian Sosial dan menjadi andalan saat Khofifah Indar Parawansa menjabat sebagai menteri sejak 2014, yang menjadi pesaingnya di Pilkada 2018.
Gus Ipul menuturkan, berdasarkan data Biro Pusat Statistik angka kemiskinan di Jawa Timur sebelum tahun 2009 mencapai 16 persen.
Kemudian pada periode 2009 hingga 2014 atau setelah ia menjabat sebagai wakil gubernur, terjadi penurunan persentase kemiskinan yang tajam hingga 11,2 persen. Namun, kata Gus Ipul, penurunan tingkat kemiskinan justru melambat setelah melewati tahun 2014.
"Maksud saya program itu harus disinergikan. Selama hanya dibagi-bagi itu tidak akan (mengatasi kemiskinan). Bahkan dengan program itu pun kemiskinan di Jatim tidak drastis penurunannya, seperti saat 2009 sampai 2014," ujar Gus Ipul saat menjadi narasumber dalam acara Rosi dan Kandidat Pemimpin Jawa Timur, di Kompas TV, Kamis (15/3/2018).
(Baca juga: Debat dengan Gus Ipul, Khofifah Soroti Tingginya Angka Kemiskinan di Jawa Timur)
Ia menegaskan bahwa tidak ada yang salah dengan program tersebut. Hanya saja, perlu ada sinergi dengan program-program lain yang diinisiasi oleh pemerintah daerah.
Menurut Gus Ipul, PKH semestinya diperkuat dengan memberikan dukungan berupa pemberdayaan ekonomi dan infrastruktur dasar. Misalnya layanan air bersih, rumah layak huni dan akses terhadap sanitasi.
Selain itu ekonomi keluarga penerima PKH juga perlu diberdayakan dengan pelatihan dan dukungan pembiayaan.
"PKH Itu penting sekali. tapi ini harus ditopang dengan program pemberdayaan, harus diperkuat oleh daerah dalam rangka supaya ini juga terus meningkat. Kalau hanya charity itu nanti juga tidak akan naik-naik," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Khofifah menyanggah kritik dari Gus Ipul. Ia menegaskan bahwa PKH bukan program yang hanya memberikan bantuan berupa uang kepada masyarakat.
(Baca juga: Survei Polmark Indonesia: Pilkada Jatim, Gus Ipul Unggul atas Khofifah)
Ia mengungkapkan bahwa implementasi PKH selama ini juga disinergikan dengan program "Family Development Session". Dalam program ini, para pendamping PKH memberikan pemberdayaan kepada keluarga penerima PKH agar mampu mandiri.
Selain itu, penerima PKH juga diberikan program Rutilahu atau rumah tinggal layak huni dan program Kelompok Usaha Bersama.
"Saya ingin sampaikan mungkin Gus Ipul tidak terlalu memahami PKH itu apa. jadi dari 2007 saya dilibatkan untuk menyiapkan program ini. Di 72 negara program ini dikenal dengan conditional cash transfer. Jadi tidak benar kalau charity 100 persen, tidak. Ada yang namanya FDS atau family development session," ujar Khofifah.