Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Poros Baru Selain Pendukung Jokowi dan Prabowo, Mungkinkah?

Kompas.com - 06/03/2018, 09:46 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Dengan basis massa Nahdlatul Ulama (NU) yang mengedepankan kemoderatan, ia meyakini dukungan PKB diperebutkan Jokowi, Prabowo, dan mereka yang menginginkan adanya poros baru.

Selain itu, Lukman menyatakan, jumlah kursi PKB di DPR juga menjadikan PKB sebagai penentu pembentukan poros baru tersebut. Jika PKB merapat ke Jokowi atau Prabowo, ia memastikan poros baru tak akan terbentuk.

Namun, Lukman memastikan komunikasi PKB dengan keempat partai yang belum mendeklarasikan capres untuk membentuk poros ketiga belum ada progres karena Muhaimin masih memiliki komunikasi yang baik dengan Jokowi.

Muhaimin sendiri digadang-gadang oleh PKB sebagai cawapres pada Pilpres 2019.

"Saya kira belum dibangun itu. Kan saya katakan sekali lagi komunikasi Cak Imin (Muhaimin) dengan Jokowi masih bagus," kata Lukman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/3/2018).

(Baca juga: Soal Maju Cawapres, Muhaimin Tunggu Ajakan Partai Koalisi Pemerintah)

Ia mengatakan, PKB telah hampir lima tahun bersama dengan Jokowi menjalankan roda pemerintahan sehingga memiliki kedekatan dalam berkomunikasi. Dengan adanya menteri-menteri dari PKB, menurut Lukman, tentu semakin memuluskan komunikasi Cak Imin dengan Jokowi.

Namun, Lukman menyatakan PKB tetap mendorong Cak Imin berkomunikasi dengan semua pihak ihwal pencapresan ini.

Menanggapi kemunculan poros ketiga, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai wajar wacana itu muncul. Sebab, saat ini masih tahap awal dalam masa penggodokan capres dan cawapres.

Dengan demikian, semua wacana pastinya akan digelontorkan oleh semua parpol, terlebih bagi mereka yang hendak memunculkan poros ketiga.

Namun, ia menilai sulit terbentuknya poros ketiga ini. Meski demikian, jika poros baru ini muncul ia menilai peran PKB dan Demokrat akan dominan sebab keduanya memiliki porsi kursi yang besar dalam membentuknya.

Karena itu, ia menyatakan, pembentukan poros baru akan sangat bergantung pada langkah politik kedua partai itu. Saat ini ia menilai PKB masih cukup dekat dengan Jokowi sehingga sulit untuk membentuk poros baru.

Sementara Partai Demokrat, kata Qodari, akan bergantung pada keputusan ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Bagi SBY yang sangat memperhatikan survei tentu akan melihat hasil survei ke depan. Kedua tentu yang akan semakin membuka peluang bagi perkembangan AHY ke depan," ujar Qodari.

"Karena Pilpres 2019 ini kalau pakai kacamata SBY adalah momentum untuk menghantarkan AHY ke pentas politik yang lebih besar," kata dia.

Kompas TV ...sejumlah amunisi sudah disiapkan partai politik...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com