JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tidak mempersoalkan pertemuan Presiden Joko Widodo dengan pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saat jam kerja di Istana Kepresidenan.
Dalam pertemuan tertutup selama 90 menit itu, Presiden Jokowi dan pengurus PSI membicarakan Pemilihan Legislatif 2019 hingga Pemilihan Presiden 2019.
"Saya kira kalau ada yang mau bertemu Presiden enggak masalah ya," ujar Fadli Zon saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/3/2018).
"Ya kalau konteksnya sebagai courtesy call, saya kira enggak ada masalah. Tapi kalau konteksnya sebuah penggalangan, ya kurang tepat ya," ucapnya.
Meski demikian, menurut Fadli, Presiden Jokowi juga harus bersedia bertemu jika ada permintaan dari partai-partai baru lainnya.
(Baca juga: Bertemu Jokowi, PSI Dapat Tips Memenangi Pileg 2019)
Dalam kapasitas sebagai presiden, Jokowi harus bisa memperlakukan hal yang sama ke seluruh partai.
"Ya sebenarnya dalam kapasitasnya sebagai presiden harus menjadi presiden bagi semua rakyat. Artinya kalau ada partai yang mau minta audiensi, courtesy call, kalau ada yang minta ya harus diperlakukan sama," kata Fadli.
Sebelumnya, di sela-sela agenda kerja pada Kamis (1/3/2018) sore kemarin, Presiden jokowi menerima pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Istana Kepresidenan.
PSI mengakui, pertemuan tersebut membicarakan Pemilu 2019. Salah satu strategi pemenangan yang dibahas adalah kampanye lewat media sosial.
"Kami tadi juga presentasi keberhasilan kami di medsos dan Pak Jokowi senang dengan hal itu. Karena Pak Jokowi sadar milenial presentasinya pada 2019 sangat besar," kata Ketua DPP PSI Tsamara Amany.
(Baca juga: UU MD3 hingga Cawapres Jadi Bahan Obrolan PSI dan Jokowi di Istana)
Tsamara mengatakan, nantinya kinerja Jokowi selama memimpin Indonesia bisa dikampanyekan di media sosial. Selain tak memakan banyak biaya, pesan yang hendak disampaikan juga bisa langsung sampai ke generasi milenial.
"Apalagi Pak Jokowi punya kinerja yang sangat baik, punya prestasi. Tinggal bagaimana kami mengemas konten tersebut di media sosial agar lebih banyak anak muda yang sadar, ini loh Presiden kalian betul betul berprestasi dan layak dipilih kembali," kata Tsamara.