Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Agung Sebut Banyak Pihak yang Ingin TP4 Dibubarkan

Kompas.com - 01/03/2018, 17:39 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan, Tim Pengawalan dan Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan (TP4) tak selalu diterima baik oleh masyarakat ataupun kementerian dan lembaga.

Kejaksaan Agung beberapa kali menerima penolakan saat menawarkan pendampingan proyek atau kebijakan. 

Bahkan, baru saja Prasetyo mengobrol dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Raharjo yang menyampaikan bahwa ada pihak yang tidak mau menerima eksistensi TP4.

"Tadi saya sempat diskusi, Ketua KPK menyampaikan info adanya pihak yang mendesak TP4 dibubarkan. Katanya tadi di Pamekasan," kata Prasetyo di kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Agustus 2017 lalu, KPK menangkap tangan sejumlah pejabat, termasuk pejabat Kejaksaan Negeri Pamekasan. Ternyata, kata Prasetyo, pemerintah daerah di sana tidak didampingi TP4 dalam pengelolaan dana desa. Dengan demikian, terjadilah pidana korupsi di sana.

"Kan saya jadi curiga kenapa orang-orang ini menolak kehadiran TP4," kata Prasetyo.

(Baca juga: Menurut Prasetyo, Kejagung Semakin Dipercaya karena Pendampingan TP4)

Prasetyo mengatakan, kejaksaan juga mengalami penolakan di Tasikmalaya. Waktu itu, kata dia, ada sekelompok orang berdemo menuntut TP4 dibubarkan. Menurut orang-orang tersebut, TP4 mengganggu proyek pembangunan di sana.

Prasetyo kemudian memerintahkan Kejaksaan Tinggi di sana untuk menelusuri siapa mereka.

"Ternyata yang terjadi sebenarnya yang demo adalah yang selama ini jadi calo proyek," ujar Prasetyo.

Prasetyo menduga, orang-orang tersebut takut TP4 mengganggu mata pencaharian mereka karena tidak bebas lagi mengganggu proyek pembangunan di sana.

Prasetyo mengatakan, TP4 mengedepankan upaya pencegahan agar penyelewengan yang berpotensi kerugian negara tidak terjadi. Oleh karena itu, ia akan curiga jika ada pihak yang terang-terangan menolak kehadiran TP4.

"Saya akan sedih kalau sudah didampingi TP4 itu masih ada penyimpangan dan ditangani oleh instansi lain," kata Prasetyo.

(Baca juga: Kejagung Menolak TP4 Dianggap Tidak Beres Hanya karena OTT Pamekasan)

Sementara itu, para menteri yang menandatangani nota kesepahaman dengan Kejaksaan Agung merasa terbantu dengan pengawalan TP4.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengakui segelintir pihak masih menganggap TP4 merecoki proyek pembangunan. Namun, Basuki menganggap bahwa pengawalan tim tersebut sangat dibutuhkan oleh kementeriannya. Apalagi belakangan banyak proyek yang tengah digodok Kementerian PUPR.

"Selama ini kami sudah sangat dibantu. Misalnya perbaikan GBK, Bendungan Pasalore, ini kebijakan dari Presiden, dari penegak hukum untuk membantu," kata Basuki.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com