Setelah Soeharto lengser, performa Golkar sempat menurun. Pada Pemilu 1999, perolehan suara Partai Golkar turun menjadi peringkat kedua setelah PDI-P.
Golkar menduduki peringkat kedua dengan perolehan 23.741.758 suara atau 22,44% dari suara sah.
Golkar kembali bangkit pada Pemilu Legislatif 2004. Partai Golkar menjadi pemenang dengan meraih 24.480.757 suara atau 21,58% dari keseluruhan suara sah.
Baca juga: Golkar Minta Cawapres Jokowi Didiskusikan dengan Semua Partai Pengusung
Kemenangan tersebut merupakan prestasi tersendiri bagi Partai Golkar karena pada Pemilu Legislatif 1999, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan mendominasi perolehan suara.
Pada Pemilu Legislatif 2009, Golkar meraih suara 15.037.757 dari jumlah total suara sah sebanyak 104.099.785 suara.
Sementara, Partai Demokrat mendapat suara 21.703.137 dan PDI-P dengan suara 14.600.09.
Pada Pemilu 2014, PDI-P berhasil menyalip Golkar dengan meraih suara terbanyak yakni 23.681.471 atau 18,95 persen. Sedangkan Golkar di urutan kedua dari total 15 partai peserta pemilu dengan perolehan suara 18.432.312 atau 14,75 persen.
Target di 2019
Saat pengundian nomor urut parpol peserta Pemilu 2019, Minggu (18/2/2018), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengasosiasikan nomor urut 4 yang didapatkan partainya dengan program yang tengah digencarkan.
Keempat program tersebut yakni penyediaan lapangan kerja, penyediaan sembako murah, penyediaan rumah yang harga dan jaraknya terjangkau.
"Karena itu Golkar meminta dukungan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk berjuang bersama. Kepada kader Golkar, izinkan bersama ini saya sampaikan yel Golkar yang baru. Ada empat, Golkar bangkit, Golkar jaya, Golkar maju, Golkrar menang," kata Airlangga.
Baca juga: 5 Anggota Fraksi Golkar Belum Laporkan LHKPN Terbaru
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengungkapkan partainya punya ambisi untuk menambah wakilnya di parlemen pada 2019 mendatang.
"Pemilihan Legislatif 2019 kami akan mengejar tambahan 19 kursi di DPR," ujarnya saat menggelar konferensi pers di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Saat ini, kata Lodewijk, kader Golkar yang masuk ke Senayan mencapai 91 kader atau 91 kursi. Artinya, dengan tambahan target 19 kursi, maka Golkar bakal mendapat 110 kursi parlemen pada 2019.
Dengan 91 kursi di DPR, Golkar menjadi fraksi terbesar kedua di bawah PDIP yang memiliki 109 kursi. Meski begitu, berkat UU MD3, posisi Ketua DPR dipegang oleh Golkar.
Selain itu, Golkar juga menargetkan 20 persen suara nasional. Angka itu lebih besar dari pada Pemilu 2014 lalu dimana Golkar hanya memperoleh suara 14 persen.
Terakhir, partai yang diterpa prahara isu korupsi KTP elektronik itu menargetkan kemenangan Joko Widodo pada Pilpres 2019 mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.