Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Sebut Dinginkan Iklim Politik Lebih Efektif Lewat Media Sosial

Kompas.com - 15/02/2018, 12:57 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bayu Galih

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mendorong semua pihak untuk ikut serta dalam mendinginkan iklim politik yang mulai memanas jelang Pilkada Serentak 2018.

Polri mengedepankan upaya pencegahan agar isu-isu provokatif bisa diredam. Salah satu upaya preventif dilakukan melalui media sosial.

"Ada memang mobilisasi massa tapi saya kira tidak akan terjadi besar-besaran. Yang lebih efektif melalui media sosial," ujar Tito di Markas Komando Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Kamis (15/2/2018).

Menurut Tito, arus informasi di media sosial sulit dibendung, sehingga banyak ditemukan konten-konten negatif dan berpotensi perpecahan. Oleh karena itu, Polri akan memperkuat patroli siber untuk menindak pelanggaran hukum di dunia maya.

(Baca juga: Polri Tepis Anggapan Hanya Menindak Hoaks yang Serang Pemerintah)

Tito mengatakan, jangan sampai isu hoaks dan konten provokatif muncul dan mempengaruhi sistem demokrasi di Indonesia.

Di samping itu, Tito meminta tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat untuk memberi pesan damai selama Pilkada. Pesan-pesannya harus mendingankan suasana yang mengajak untuk berpolitik sehat.

"Jadi upaya pencegahan jauh lebih penting, di samping Polri melakukan pengamanan terbuka maupun upaya represif dan kontijensi kalau ada peristiwa di luar dugaan kita," kata Tito.

Tito telah meminta jajaran Polda dan Polres untuk memetakan kerawanan keamanan di daerahnya masing-masing. Hasil pemetaan itu akan menjadi basis pola pengamanan yang disiapkan untuk daerah tersebut.

Ia menganggap biasanya daerah yang lawannya head to head dianggap rawan. Sementara calon tunggal dianggap tidak rawan karena tidak ada perpecahan suara di masyarakat.

"Konsep utamanya adalah preventif atau pencegahan dan menciptakan situasi agar black campaign atau negative campaign, membangun isu-isu yang mendinginkan," kata Tito.

Kompas TV Kementerian Komunikasi dan Informasi akan membentuk panitia pereda isu SARA di media sosial bersama platform penyedia media sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com