Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Sumber Daya Alam Tak Jamin Kesejahteraan Bangsa

Kompas.com - 06/02/2018, 19:10 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan, sumber daya alam melimpah tak menjamin kesejahteraan sebuah bangsa. Bisa saja, melimpahnya SDA justru menimbulkan konflik.

"Saya ingin menegaskan di sini bahwa kekayaan sumber daya alam tidak bisa menjamin sejahtera dan kesuksesan bangsa," kata Jokowi saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Depok, Jawa Barat, Selasa (6/2/2018).

"Ini perlu saya tekankan di awal karena kita selalu agungkan masalah sumber daya alam kita," kata Jokowi.

Baca juga : Ada Ekonomi Digital, Indonesia Tak Lagi Fokus Pada Sumber Daya Alam

Hadir dalam acara tersebut kepala dinas pendidikan dari seluruh provinsi dan kota/kabupaten. Hadir juga para ketua pengurus organsiasasi profesi guru.

Jokowi mengingatkan kepada para peserta Rembuk Nasional yang hadir, bahwa yang dapat memajukan sebuah bangsa adalab sumber daya manusia (SDM).

"Ini berada dalam tanggung jawab yang besar sekali di pundak bapak ibu yang hadir," kata Jokowi.

Baca juga : Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Dinilai Belum Efektif

Jokowi menekankan pentingnya inovasi dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Ia memberi contoh salah satu murid berprestasi seperti Ahnaf Fauzy Zulkarnain, siswa di SD Karangejek II, Gunung Kidul, Yogyakarta, yang menemukan alat perontok jagung.

"Sudah bertahun-tahun kita berjalan rutin tanpa ada sebuah pembaharuan, inovasi besar di dalam dunia pendidikan dan kebudayaan kita," kata Jokowi.

Kompas TV Panja DPR menyebut, pasal ini substansinya berbeda dengan pasal serupa yang pernah dibatalkan Mahkamah Konstitusi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com