Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Agama Diminta Awasi Travel Umrah

Kompas.com - 05/02/2018, 21:16 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comKementerian Agama diminta mendalami latar belakang agen travel umrah PT Garuda Angkasa Mandiri.

Travel ini diduga menipu lebih dari 1.000 calon jemaah.

Ada dugaan, pemilik agen travel bernama Mahfudz Abdullah tak hanya memiliki satu agen travel.

"Yang lama saja tidak beres, kok bisa bikin yang baru," ujar kuasa hukum korban, Muhammad Zakir Rasidin, di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (5/2/2018).

Zakir mengatakan, travel kedua milik Mahfudz bernama Madinatulhujjaj Wisata Ziarah (MWZ).

Baca juga: Korban Agen Travel Umrah Minta Ustad Guntur Bumi dan Istrinya Jadi Saksi

Menurut dia, perusahaan tersebut dikelola istri Mahfudz. Namun, modus kedua agen perjalanan itu sama, yakni menawarkan paket umrah murah, dan kemudian menggantung nasib calon jemaah yang tak kunjung berangkat.

"Kami minta Kementerian Agama kalau bisa tolong dimonitor. Takutnya jangan sampai tidak ada izin, bergerak dia," kata Zakir.

Salah satu korban, Zainal, mengaku kecewa dengan pelayanan agen perjalanan milik Mahfudz. Awalnya, ia mendaftar di PT Garuda Angkasa Mandiri. Namun, setelah setahun, dia tidak kunjung berangkat. Akhirnya, Zakir dan keluarga dialihkan ke agen perjalanan MWZ.

"Saya dari PT GAM, dipindahkan ke mari (MWZ). Itu pun di belakangnya yang meng-handle dia juga," kata Zainal.

Baca juga: Datangi Bareskrim, Ini yang Dilakukan Korban Travel Umrah

Sekitar lebih dari 1.000 korban merasa tertipu oleh Mahfudz Abdullah, pemilik agen perjalanan PT GAM.

Ada calon jemaah yang dijanjikan berangkat pada 2014, tetapi hingga kini belum juga berangkat.

Beberapa korban telah melaporkan Mahfudz ke Polda di masing-masing daerah, termasuk Polda Metro Jaya.  

Dari 500-an korban yang ada dalam daftar Zakir, total kerugian mencapai Rp 30 miliar. Para korban pernah bernegosiasi dengan pihak travel.

Saat itu, kata Zakir, pihak travel menjanjikan akan memberangkatkan calon jemaah secepatnya. Bahkan, pihak travel sudah beberapa kali membuat surat pernyataan  bahwa uang calon jemaah akan dikembalikan jika jemaah tak kunjung berangkat.

"Tapi, sampai hari ini tidak dikembalikan," kata Zakir.

Penipuan oleh PT GAM juga menimbulkan banyak kerugian bagi korban.

"Ada yang sampai meninggal belum berangkat, sampai gila, ada tukang sayur ngumpulin uang bertahun-tahun tapi uangnya dibawa kabur," kata Zakir.

"Kami harap bisa dibantu Bareskrim dalam proses hukum," lanjut dia.

Kompas TV Sejumlah calon jemaah umrah PT Solusi Balad Lumampah (SBL) mendatangi kantor cabang perusahaan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com