Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Agen Travel Umrah Minta Ustad Guntur Bumi dan Istrinya Jadi Saksi

Kompas.com - 05/02/2018, 17:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah korban agen perjalanan umrah PT Garuda Angkasa Mandiri meminta Ustad Guntur Bumi dan istrinya, Puput Melati, bersedia menjadi saksi atas dugaan penipuan dan pencucian uang yang dilakukan perusahaan tersebut.

Sebab, keduanya terlibat untuk media promosi oleh PT GAM.

"Ada dua artis yang jadi ikon travel tersebut. Ada ustad Guntur Bumi dan Puput Melati," ujar kuasa hukum korban, Muhammad Zakir Rasidin, di gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (5/2/2018).

Zakir mengatakan, kedua artis tersebut pernah ikut dalam promosi PT GAM. Bahkan, Guntur dan Puput pernah ikut kegiatan manasik sebelum umrah.

Menurut Zakir, mereka bisa menjelaskan sejak kapan terlibat sebagai ikon dan poin-poin dalam kontrak kerja.

"Kita minta, para korban meminta kalau bisa Ustad Guntur Bumi dan Puput dipanggil sebagai saksi," kata Zakir.

Namun, Zakir tidak memaksakan Guntur dan Puput bersedia menjadi saksi.

"Kalau kita minta sebagai saksi wajar saja. Kalo tidak terima, monggo silakan," kata Zakir.

(Baca juga: Datangi Bareskrim, Ini yang Dilakukan Korban Travel Umrah)

Sejumlah korban agen travel umrah PT Garuda Angkasa Mandiri berkonsultasi sebelum membuat laporan polisi di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (5/2/2018).KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Sejumlah korban agen travel umrah PT Garuda Angkasa Mandiri berkonsultasi sebelum membuat laporan polisi di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (5/2/2018).

 

Sebelumnya, sejumlah korban yang merasa tertipu agen travel umrah PT Garuda Angkasa Mandiri menyambangi Bareskrim Polri. Kedatangan mereka ke untuk berkonsultasi sebelum membuat laporan polisi.

Sekitar lebih dari 1.000 korban merasa tertipu oleh Mahfudz Abdullah, pemilik agen perjalanan itu. Ada calon jamaah yang dijanjikan berangkat sejak 2014, namun hingga kini belum juga berangkat.

Beberapa korban telah melaporkan Mahfudz ke Polda di masing-masing daerah, termasuk di Polda Metro Jaya. Menurut Zakir, Mahfudz juga sebelumnya pernah ditahan dalam kasus penipuan umrah juga.

Dari 500-an korban yang ada dalam daftar Zakir, total kerugian mencapai Rp 30 miliar.

Para korban pernah bernegosiasi dengan pihak travel. Saat itu, kata Zakir, pihak travel menjanjikan akan memberangkatkan calon jamaah secepatnya.

Bahkan, sudah beberapa kali membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa uang calon jamaah akan dikembalikan jika tak kunjung berangkat.

"Tapi sampai hari ini tidak dikembalikan," kata Zakir.

Penipuan oleh PT GAM juga menimbulkan banyak kerugian bagi korbannya.

"Ada yang sampai meninggal belum berangkat, sampai gila, ada tukang sayur ngumpulin uang bertahun-tahun tapi uangnya dibawa kabur," kata Zakir.

"Kita harap bisa dibantu Bareskrim dalam proses hukum," lanjut dia.

Kompas TV Sejumlah calon jemaah umrah PT Solusi Balad Lumampah (SBL) mendatangi kantor cabang perusahaan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Arief Poyuono Ajukan Amicus Curiae, Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Arief Poyuono Ajukan Amicus Curiae, Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Nasional
Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Nasional
Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Nasional
Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Nasional
Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com