Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan BEM UI untuk Jokowi...

Kompas.com - 03/02/2018, 08:40 WIB
Ihsanuddin

Penulis

Kompas TV BEM UI menyebut aksi yang dilakukan ketuanya sebagai aksi tunggal di tengah kedatangan presiden ke Kampus UI.

"Tapi sampai dini hari tadi belum ada kejelasan mengenai forum pertemuan tersebut," kata Alfian.

(Baca: Bantah Johan Budi, BEM UI Tegaskan Tak Ada Jadwal Pertemuan dengan Jokowi)

Karena pertemuan tak juga dijadwalkan, lanjut Alfian, akhirnya BEM UI pun berinisiatif melakukan aksi. Mulanya, BEM UI melakukan aksi damai di dekat stasiun UI, namun atribut yang digunakan langsung diamankan pihak kepolisian.

Akhirnya, BEM UI pun memutuskan melakukan aksi kartu kuning langsung di hadapan Jokowi.

"Kami tidak ada aksi ricuh, kami aksi damai. Hanya memang perlakuan dari aparat yang bentuk pengamanannya itu membuat kondisi jadi ricuh," kata Alfian.

Alfian juga mempertanyakan kenapa Jokowi atau pihak pemerintah lainnya tidak merespons aksi pemberian kartu kuning itu. Menurut dia, seharusnya Jokowi merespons positif aksi tersebut mengajak BEM UI berdialog.

"Ketika kami menunjukkan simbol kepada Presiden Jokowi, seharusnya pihak pemerintah langsung mengadakan diskusi dengan mahasiswa," kata dia.

Efektif

Aksi kartu kuning yang dilakukan Zaadit langsung menyedot perhatian luas masyarakat. Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai aksi kartu kuning tersebut adalah cara mengkritik yang halus namun efektif. Bahkan efek dari aksi ini bisa mengalahkan demonstrasi yang dilakukan ribuan orang.

"Aksi satu ketua BEM UI tiup peluit kartu kuning langsung trending topic dan jadi efek yang efektif mengingatkan pemerintah," kata dia.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai aksi kartu kuning tersebut merupakan sebuah kritik yang wajar dalam dunia akademik. Fahri menilai, semestinya Jokowi mendengar kritikan yang diberikan.

"Saya bilang itu ekspresi mahasiswa, seharusnya Pak Jokowi itu, 'Siapa ini? BEM. Bagaimana boleh kita ngomong, ayo apa kritik anda kepada pemerintah saya ingin mendengar'," kata Fahri.

(Baca: Fahri Hamzah Minta Jokowi Dengar Kritik Mahasiswa UI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com