Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batal Revisi Undang-undang KPK, Pansus Angket Enggan Dianggap Antiklimaks

Kompas.com - 29/01/2018, 20:49 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiqulhadi enggan dianggap kinerja pihaknya antklimaks lantaran batal merevisi Undang-Undang No 30 Tahun 2002 tentang KPK.

Ia justru merasa Pansus telah berhasil membuka mata masyarakat ihwal kekurangan yang dimiliki KPK.

"Saya ingin mengatakan bahwa tidak pernah Pansus antiklimaks. (Kesuksesan) Pansus itu tidak di masa saya. Di masa akan datang selalu akan dipersoalkan (KPL). Sekarang ini semua masyarakat itu sudah mengatakan berilah kesempatan kepada angket," kata Taufiq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/1/2018).

Ia mengklaim saat ini dukungan masyarakat bertambah besar kepada Pansus Angket untuk terus mencari kelemahan KPK dan memperbaikinya.

(Baca juga: ICW Merasa Aneh DPR Minta Masukan KPK terkait Rekomendasi Pansus)

 

Hal itu berbeda saat DPR meminta revisi Undang-Undang KPK pada 2015 silam. Saat itu, menurutnya, tak satu pun orang mendukung usulan DPR tersebut.

Namun, setelah muncul Pansus Angket, ia mengklaim DPR mulai mendapat dukungan dari masyarakat untuk mencari kekurangan KPK dan memperbaikinya.

"Karena apa? Dia (masyarakat) kaget juga dalam hal yang kami tunjukkan ketika TV hadir melihat langsung apa yang kami tanyakan. Gimana kemudian barang sitaan dan sebagainya. Itu baru seperti itu. Itu belum kami menggeledah lagi gimana mereka mengatur anggarannya," lanjut politisi Nasdem itu.

Ia juga menilai saat ini konsolidasi di DPR untuk merevisi Undang-Undang KPK masih lemah lantaran ada beberapa partai yang tak berani.

"Karena dia (partai-partai) ini tidak berani dengan KPK karena semuanya di tangan dia (KPK). Ada yang ingin pencitraan. Tapi, suatu ketika kalau dia lakukan konsolidasi lebih baik lain ceritanya," papar Taufiq.

Kompas TV Drama Seteru Pansus DPR dan KPK Terus Memanas (Bag 3)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com