Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Oesman Sapta: Hanura Versi Daryatmo Tak Akan Dapat SK Menkumham

Kompas.com - 18/01/2018, 14:35 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kubu Oesman Sapta Odang (OSO) tak ambil pusing dengan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang digelar kubu Syarifudin Sudding.

Munaslub yang digelar di Kantor DPP Partai Hanura, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (8/1/2018) pagi tersebut memutuskan untuk memecat Oesman Sapta sebagai ketua umum Partai Hanura.

Sebagai gantinya, Munaslub mengangkat Marsekal Madya (Purn) Daryatmo menjadi ketua Umum.

Sekjen Partai Hanura kubu OSO, Herry Lontung, tak ambil pusing dengan Munaslub tersebut karena menilainya tak sesuai prosedur.

Herry menegaskan, sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai, hanya ketua umum lah yang berhak menyelenggarakan Munaslub.

(Baca juga: Daryatmo Ingin Hanura Akur, Kubu Oesman Sapta Diminta Bergabung)

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang dan Sekjen Hery Lontung di Jakarta, Selasa (16/1/2018).KOMPAS.com/Ihsanuddin Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang dan Sekjen Hery Lontung di Jakarta, Selasa (16/1/2018).

"Kalau mau mengganti ketua umum, harusnya sesuai mekanisme yang benar dong," kata Herry kepada Kompas.com, Kamis (18/1/2018).

Herry pun kembali menegaskan bahwa saat ini pihaknya lah yang sudah mengantongi surat keputusan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Menurut Herry, pengajuan kepengurusan baru diajukan Hanura kubu OSO pada Senin (15/1/2018) lalu. Pengajuan baru dilakukan karena ada perubahan sejumlah posisi di tubuh DPP Hanura.

(Baca juga: Lewat WhatsApp, Wiranto Legawa dan Dukung Kepemimpinan Baru Hanura)

Misalnya jabatan sekjen semula diisi oleh Syarifudin Sudding. Namun OSO memecat Sudding karena alasan disiplin organisasi dan menunjuk Herry sebagai sekjen baru.

Akhirnya, pada Rabu (17/1/2018) Menkumham Yasonna Laoly pun menerbitkan SK baru yang mengesahkan kepengurusan OSO-Herry.

"Kita sudah punya SK Menkumham. Kubu sebelah saya yakin tidak tidak akan dikasih," ucap Herry.

Herry juga membantah bahwa OSO menyelewengkan dana partai Rp 200 Miliar ke rekening pribadinya.

Ia menilai tudingan tersebut hanya alasan yang dibuat-buat oleh kubu sebelah untuk memecat OSO.

Kompas TV Konflik dua kubu di Partai Hanura masih berlanjut. Meski Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum Hanura sudah sepakat menyelesaikan persoalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com