JAKARTA, KOMPAS.com - Marsekal Madya (Purn) Daryatmo resmi diangkat menjadi Ketua Umum Partai Hanura kubu Syarifuddin Sudding lewat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Kantor DPP Hanura, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (18/1/2018).
Sebagai penutup Munaslub, Daryatmo diberikan kesempatan berpidato untuk pertama kalinya dihadapan kader-kader Partai Hanura sebagai ketua umum partai.
"Hari ini saya diminta (jadi Ketum). Saya anggap itu sebuah takdir, saya tidak pernah membayangkan menjadi ketua umum partai," ujarnya.
Latar belakang Daryatmo yang sudah makan asam garam sebagai prajurit TNI Angkatan Udara, sempat tak punya keinginan untuk masuk ke politik.
Baca juga : Oesman Sapta Dituduh Selewengkan Uang Partai Hanura Rp 200 Miliar
Namun pasca pensiun, panggilan itu datang. Ia mulai tertarik untuk bergelut di tengah dinamika politik dan menerima permintaan 27 DPD dan 401 DPC Hanura untuk jadi ketua umum.
"Berpolitik itu sangat mulia, semulia pengabdian di tempat lain, katakanlah di TNI," kata Daryatmo.
Menurut dia, kotornya politik bukan disebabkan karena politiknya, namun karena orang-orang di dalamnya. Oleh karena itu, ia mengaku tergerak untuk ikut menciptakan politik yang bersih.
"Oleh karena itu kalau hari ini saya menerima permintaan atau permohonan dari forum ini, tentu saja dilandasi olah rasa tanggung jawab karena pengabdian di bidang politik sama dengan di tempat lain, yaitu di Cilangkap, TNI," kata dia.
Baca juga : Lewat WhatsApp, Wiranto Legawa dan Dukung Kepemimpinan Baru Hanura
Sebelumnya, Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Hanura kubu Syarifuddin Sudding memutuskan untuk mengangkat Marsekal Madya (Purn) Daryatmo sebagai Ketua Umum Partai Hanura.
Pengangkatan Daryatmo diakukan setelah 27 DPD dan 401 DPC Hanura memutuskan untuk memberhentikan Oesman Sapta Odang atau OSO sebagai Ketua Umum Partai Hanura.
Sebelum diangkat sebagai Ketua Umum Partai Hanura, Marsekal Madya (Purn) Daryatmo menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Hanura.
Selain itu, Marsekal Madya (Purn) Daryatmo juga sempat ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum di tengah gonjang ganjing prahara Hanura.