Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Tegaskan Partai Lama Belum Selesaikan Proses Verifikasi

Kompas.com - 17/01/2018, 15:14 WIB
Estu Suryowati

Penulis

 JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum RI (KPU) memastikan partai-partai lama yang sudah menjadi partai peserta pemilu 2014 belum menyelesaikan proses verifikasi secara menyeluruh.

KPU mendefinisikan verifikasi secara menyeluruh sebagai kegiatan memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen, serta kegiatan memeriksa kebenaran dokumen dan mencocokan dengan fakta di lapangan.

"Kalau sekarang ini proses verifikasi dihentikan, berarti partai lama belum dilakukan proses verifikasi. Baru dilakukan penelitian administrasi," kata Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi ditemui di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Baca juga : Pertaruhkan Keabsahan Pemilu, DPR-Pemerintah Hapus Verifikasi Faktual

Sebelum keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK), partai-partai lama memang tidak perlu diperiksa dokumen dan kesesuaian faktanya di lapangan. Ketentuan ini ada dalam Pasal 173 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Akan tetapi, paskaputusan MK, pasal tersebut dicabut yang berarti partai-partai lama juga harus diperiksa dokumen dan kesesuaian faktanya di lapangan.

"Karena itu, ya kami berpedoman kepada itu," ucap Pramono.

"Jadi kami nanti akan menyusun prosedur baru, PKPU akan kami ubah (tentang) proses verifikasi. Prinsip persamaan bagi partai lama dan partai baru harus terpenuhi," jelas Pramono.

Baca juga : Mendagri Sebut Sipol KPU dan Verifikasi Faktual Sama Saja

Lebih lanjut, dia mengatakan, KPU sudah siap dengan rancangan peraturan KPU yang baru, dan segera akan berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat.

Sementara itu mengenai waktu dan anggarannya, Pramono optimistis proses verifikasi terhadap seluruh partai akan selesai tepat waktu, yakni 17 Februari 2018.

"Dan kemungkinan kami tidak perlu melakukan revisi anggaran," kata Pramono.

Kompas TV Komisi II DPR menggelar rapat bersama Kementerian Dalam Negeri, KPU, dan Bawaslu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com