Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koarmabar Gagalkan Penyelundupan 18 TKI Ilegal di Perairan Asahan

Kompas.com - 17/01/2018, 08:59 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) I Lanal Tanjung Balai Asahan/Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menangkap dua kapal tanpa nama di perairan Sei Nangka, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara, Senin (15/1/2017).

Dua kapal yang ditangkap tersebut memuat 18 tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang akan diberangkatkan ke Malaysia.

Komandan Lanal Tanjung Balai Asahan Belawan Letkol Laut (P) Yudo Ponco mengungkapkan bahwa penangkapan terhadap kapal tersebut berawal dari laporan intelijen terkait dua kapal jenis jaring cumi yang akan membawa TKI menuju ke Malaysia.

"Tim WFQR I Lanal TBA yang mendapatkan laporan intelijen bahwa di sekitar perairan Sei Nangka Kabupaten Asahan ada dua kapal jenis jaring cumi yang akan membawa TKI menuju ke Malaysia," ujar Yudo melalui siaran pers, Selasa (16/1/2018).

Selanjutnya Tim WFQR I dengan menggunakan Patkamla Sea Rider Lanal Tanjung Balai Asahan segera melaksanakan patroli terbatas di perairan wilayah kerja Lanal Tanjung Balai Asahan.

Dalam patroli tersebut, kata Yudo, Tim WFQR I melihat sebuah kapal jenis jaring cumi tanpa nama yang mencurigakan sedang berlayar dari Tanjung Balai mengarah keluar perairan Bagan Asahan.

(Baca juga: Kemenaker Gandeng Kemenag Cegah TKI Ilegal Berkedok Umrah)

 

Kemudian tim patroli mengejar kapal tersebut dan berhasil menghentikannya.

"Setelah dilaksanakan pemeriksaan ditemukan enam orang TKI ilegal WNI yang akan berangkat ke Malaysia," tuturnya.

Dari hasil pemeriksaan, Tim WFQR I memperoleh informasi bahwa ada satu kapal lagi yang juga sedang membawa TKI ilegal tujuan Malaysia yang sudah melewati perairan Bagan Asahan.

Tim WFQR I berkoordinasi dengan Poskamla Bagan Asahan untuk meminta bantuan melaksanakan penjemputan terhadap enam orang penumpang TKI ilegal beserta satu kapal nelayan tanpa nama.

Setelah kapal dan TKI diamankan oleh Poskamla Bagan Asahan, Tim WFQR I segera melaksanakan pengejaran terhadap kapal berikutnya.

Dalam pengejaran tersebut akhirnya Tim WFQR I berhasil menemukan kapal dan langsung menangkap serta memeriksa muatan kapal.

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 12 penumpang TKI ilegal yang akan berangkat ke Malaysia beserta nahkoda dan KKM kapal.

"Selanjutnya Tim melaksanakan penarikan terhadap kapal muatan TKI ilegal tersebut ke Pos Patkamla Bagan Asahan. TKI ilegal yang berjumlah 18 orang, dua nahkoda dan dua KKM kapal dibawa ke Mako Lanal Tanjung Balai Asahan," kata Yudo.

Guna proses hukum lebih lanjut seluruh TKI ilegal diserahkan Lanal Tanjung Balai Asahan ke pihak imigrasi Tanjung Balai Asahan.

Sementara untuk nahkoda dan KKM kapal tetap diamankan di Lanal Tanjung Balai Asahan untuk dilaksanalan penyelidikan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com