Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iriana Jokowi Beli Kain Tenun Rote Seharga Rp 600.000

Kompas.com - 09/01/2018, 10:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

ROTE NDAO, KOMPAS.com — Ibu Negara Ny Iriana Joko Widodo membeli sehelai kain tenun asal Kabupaten Rote Ndao seharga Rp 600.000.

Momen itu terjadi saat Presiden dan Ibu Negara bertolak dari Nemberala Beach Resort, tempat mereka menginap, Selasa (9/1/2018), ke proyek pembangunan embung.

Di tengah jalan, Presiden dan Ibu Negara mampir ke salah satu toko yang menjajakan buah tangan, mulai dari kain tenun khas Rote, topi pakaian adat, hingga sasando rote, alat musik tradisional NTT.

Awalnya, Ibu Negara berbincang dengan seorang wanita yang sedang mengerjakan kain tenun. Ia bertanya seputar pembuatan kain.

Kemudian, Iriana berjalan melihat-lihat kain yang berjejer di meja panjang. Ia meraba satu per satu kain itu sambil matanya melihat-lihat ke kain-kain cantik itu.

Pilihannya pun jatuh pada sebuah kain tenun sepanjang 1 meter. Kain tenun yang dipilih Iriana bermotif bunga dengan banyak warna, yakni merah, putih, hitam, dan oranye.

Sang penjual mengatakan, kain tenun khas Rote yang dipilih Iriana baru selesai dibuat.

"Kain yang dibeli Ibu Iriana dibuatnya sekitar dua sampai tiga minggu. Baru saja dibuat itu," ujarnya.

Namun, warna kain itu bukan berasal dari sumber alam seperti kain lainnya. Warna pada kain yang dibeli Iriana berasal dari cairan kimia.

"Ada (kain) yang pakai warna dari alam, tetapi yang tadi bukan, pakai industri punya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com