Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo, Alasan PKS Sungkan Tarik Pangkostrad Jadi Kader

Kompas.com - 04/01/2018, 18:13 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden PKS Shohibul Iman memastikan partainya belum memutuskan akan menarik Pangkostrad Edy Rahmayadi sebagai kader.

Hal itu terjadi karena, kata dia, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga menginginkan Edy menjadi kader Gerindra.

"Kami kan harus tenggang rasa dengan Pak Prabowo karena dari kemarin beliau merasa beliau ingin menarik Pak Edy ke Gerindra," ujar Sohibul Iman di Jakarta, Kamis (4/12/2017).

PKS, kata dia, tidak menjadikan persoalan ini sebagai hal yang prinsip.

Sebab, PKS dan Gerindra sama-sama akan mengusung Edy Rahmayadi sebagai calon Gubernur Sumatera Utara.

Edy sendiri masih tercatat sebagai Pangkostrad. Ia sudah mengajukan surat pengunduran diri, namun belum ada surat keputusan resmi dari TNI AD.

(Baca juga : Pangkostrad Eddy Rahmayadi Ingin Jadi Kader, Apa Respons PKS?)

Edy hadir ke acara konsolidasi dan ikrar pemenangan calon kepala daerah yang digelar oleh PKS di Hotal Bidakara Jakarta dengan mengenakan seragam kebesaran PKS.

Adapun hubungan antara PKS dan Gerindra memang dekat.

Di beberapa Pilkada misalnya, kedua partai itu memilih untuk berkoalisi, misalnya di Jawa Tengah dengan mengusung Sudirman Said.

PKS juga tidak mempersoalkan apakah Sudirman Said akan memilih berseragam PKS atau Gerindra.

Bila memilih Gerindra, ia sudah berharap wakil pendamping Sudirman Said di Pilgub Jateng adalah kader PKS.

"Saya kira itu tinggal dibicarakan siapa yang berbaju Gerindra, siapa yang berbaju PKS," kata dia.

Kompas TV Edy Rahmayadi mengatakan dirinya sudah mengajukan pensiun dini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com