Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Janji Tindak Lanjuti Keinginan Raja dan Sultan

Kompas.com - 04/01/2018, 17:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berjanji akan menindaklanjuti berbagai masukan yang diberikan oleh para raja dan sultan se-Indonesia.

Masukan itu disampaikan saat melakukan pertemuan di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (4/12/2018).

"Saya telah mencatat banyak sekali dan mungkin juga dalam bentuk tulisan sudah saya terima. Ya nantinya secara khusus saya akan merumuskan kebijakan-kebijakan yang secepatnya bisa diimplementasikan," ujar Jokowi, dalam pertemuan.

Jokowi juga meminta para raja dan sultan memberikan laporan yang lebih detil mengenai persoalan yang dihadapi.

Baca juga: Raja Larantuka: Saat Mau Jadi Gubernur, Datang ke Kami, Setelah Itu Lupa...

Dengan demikian, Presiden Jokowi bisa menjadikan hal itu sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan.

Selain itu, Presiden Jokowi berjanji akan segera mengumpulkan menteri dan pejabat terkait untuk membicarakan persoalan-persoalan para raja dan sultan.

"Memang ya saya belum bisa menjawab, tapi akan ketemu (jawabannya) nanti setelah saya rapat terbatas dengan seluruh kementerian yang ada," ujar Jokowi.

Pertemuan Jokowi dengan raja dan sultan itu berlangsung setengah tertutup. Selama Kompas.com berada di Ruang Garuda, ada dua orang sultan/raja yang mengutarakan pendapatnya kepada Presiden.

Baca juga: Di Depan Raja dan Sultan, Jokowi Pilih Mendengar daripada Pidato

Namun, setelah kedua sultan berbicara, pertemuan berlangsung tertutup dan jurnalis diminta untuk keluar ruangan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Kepala Kantor Presiden Teten Masduki turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut.

Pada pertemuan hari ini, terdapat 90 raja dan sultan yang hadir yang antara lain berasal dari Sumatera (20 orang), Jawa (17 orang), Bali (3 orang), Nusa Tenggara Timur (5 orang) dan Papua (2 orang).

Mereka mengenakan pakaian adat khas masing-masing daerahnya.


Kompas TV Presiden Jokowi meresmikan kereta bandara Soekarno - Hatta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com