Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan PKS Pilih Sudrajat daripada Deddy Mizwar untuk Pilkada Jabar

Kompas.com - 28/12/2017, 07:46 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya menjatuhkan pilihan kepada sosok Mayjen TNI (Purn) Sudrajat untuk didukung sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada Jawa Barat 2018.

Padahal, sebelumnya, PKS cenderung merapat pada sosok Deddy Mizwar.

Presiden PKS Sohibul Iman mengakui, potensi yang diniliki Deddy sangat bagus. Akan tetapi, Sudrajat juga dinilai berpotensi meski belum menunjukkan elektabilitas yang tinggi.

"Memang hari ini belum menunjukkan elektabilitasnya. Tapi setelah kami kaji potensi Beliau luar biasa," ujar Sohibul, di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2017).

Baca juga: Umumkan Cagub-Cawagub 5 Daerah, PKS Didampingi Prabowo

Mengenai elektabilitas Sudrajat, PKS akan berupaya terus menggenjotnya. Hal itu diupayakan dengan melakukan sosialisasi ke seluruh titik di Jawa Barat. 

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengunjungi rumah Ade Sudrajat, korban banjir di Bandung yang meninggal dunia di Jalan Hegarmanah Kulon Gang Ranim, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Selasa (25/6/2016). / Dok. Pemprov Jabar Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengunjungi rumah Ade Sudrajat, korban banjir di Bandung yang meninggal dunia di Jalan Hegarmanah Kulon Gang Ranim, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Selasa (25/6/2016). / Dok. Pemprov Jabar
PKS akan memfasilitasi agar Sudrajat semakin banyak tampil di masyarakat.

"Beliau harus berbicara di panggung apapun nanti kami sediakan sehingga masyarakat akan mengenalnya," kata dia.

Untuk memimpin Jabar, lanjut Sohibul, sedikitnya ada empat syarat yang harus terpenuhi.

Pertama, orang Sunda. Sudrajat disebut telah memenuhi syarat tersebut meskipun ia banyak berkiprah di luar Tanah Sunda.

Baca juga: Pilkada Jabar, Gerindra-PKS-PAN Resmi Usung Sudrajat-Syaikhu

Syarat kedua, memiliki pendidikan yang baik.

"Pak Sudrajat tidak bisa diragukan, pendidikannya tinggi. Pernah di Amerika, karirnya juga luar biasa," kata Sohibul.

Ketiga, "nyantri" atau dekat dengan agama. Dalam hal ini, Sohibul mengakui bahwa Sudrajat mungkin bukan seorang santri. Namun, ia diterima cukup baik oleh kalangan ulama.

Sedangkan syarat terakhir adalah "nyantika" atau punya tata krama dan sopan santun.

"Pak Sudrajat itu luar biasa tata krama bagus, sopan santun, bicara teratur. Dengan empat ini dalam waktu dekat akan bisa dapat elektabilitas," ucap Sohibul.

Baca: Reaksi Deddy Mizwar Saat Diberitahu PKS Batal Mengusungnya

Tiga partai resmi mendukung pasangan Mayjen TNI (Purn) Sudrajat dan Muhammad Syaikhu untuk Pilkada Jawa Barat 2018.

Tiga partai tersebut yakni, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Sebelumnya, rencana ketiganya untuk berkoalisi di lima Pilkada telah disampaikan beberapa waktu lalu.

Lima daerah tersebut yakni Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Sumatera Utara (Sumut), Kalimantan Timur (Kaltim), dan Maluku Utara (Malut).

Kompas TV DPP PKS mengumumkan mengusung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jawa Barat 2018.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com