JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Gerindra dinilai gagal melahirkan kader potensial untuk diusung sebagai calon gubernur. Hal ini terlihat dari langkah Partai Gerindra mengusung dua mantan menteri kabinet Joko Widodo sebagai calon gubernur di DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
"Mohon maaf, Gerindra gagal memberikan internal kader dia sendiri menjadi calon gubernur sehingga dia melihat calon yang potensial jadi," kata peneliti Lingkaran Survei Indonesia, Ardian Sopa, Jumat (15/12/2017).
Di Jakarta, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memilih mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan sebagai calon gubernur. Anies dipasangkan dengan kader Gerindra Sandiaga Uno sebagai wakil. Pasangan ini berhasil keluar sebagai pemenang.
Di Jawa Tengah, Prabowo mengusung mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said.
Sementara Fery Juliantono yang merupakan kader internal Gerindra tersingkir dari bursa bakal cawagub Jateng.
"Ini kan mantan Jokowi yang secara politik dianggap berseberangan sehingga ditampung oleh Gerindra dan memanfaatkan potensi itu," ucap Ardian.
(Baca juga: Anies Baswedan dan Sudirman Said, Dicopot Jokowi, Diusung Prabowo...)
Ardian menilai, Partai Gerindra lebih mengutamakan kemenangan daripada mengambil risiko dengan mengusung kadernya sendiri. Namun, Ardian melihat, peluang Partai Gerindra menang di Jawa Tengah juga masih cukup sulit.
Sebab, petahana Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas yang sangat tinggi, jauh dari calon lain.
"Kalau Pak Ganjar maju, maka sulit untuk calon lain," ucap Ardian.