Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPK Yakin Praperadilan Gugur Saat Setya Novanto Disidang

Kompas.com - 11/12/2017, 14:12 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Raharjo menyatakan, jika sidang perdana kasus korupsi e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto dimulai di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, maka praperadilan yang diajukan Ketua DPR itu akan gugur.

"Pelimpahan sudah kami serahkan. Ya, saya berharap sidangnya kalau terjadi sehari sebelum (putusan) praperadilan, praperadilannya batal," kata Agus, saat ditemui di peringatan Hari Antikorupsi Sedunia dan Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK), di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (11/12/2017).

Agus meyakini putusan praperadilan Novanto tidak akan dibacakan sebelum sidang perdana Novanto sebagai terdakwa digelar di Pengadilan Tipikor pada 13 Desember 2017.

Hal ini, menurut dia, karena masih banyak yang perlu diperiksa di praperadilan, mulai dari bukti, saksi dan ahli.

"Ya kan masih banyak hal yang masih harus diklarifikasi di praperadilan," ujar Agus.

(Baca juga: Menurut Ahli Pihak Novanto, Penetapan Tersangka Kembali Harus Ada Bukti Baru)

Namun, Agus menyatakan, pihaknya akan mengantisipasi Novanto beralasan sakit supaya tidak menghadiri sidang di Pengadilan Tipikor.

Misalnya, KPK akan melibatkan Ikatan Dokter Indonesia. KPK sudah melibatkan IDI ketika Novanto dirawat di RS Permata Hijau karena kecelakaan.

"Ya kalau sakit kan (KPK) selalu minta bantuan IDI," ujar Agus.

Meski begitu, sejauh ini Novanto disebut dalam keadaan sehat. Sebab, pimpinan KPK dapat mengawasi Novanto yang berada dalam Rumah Tahanan KPK.

"Kan pimpinan punya akses untuk memonitor common room dari rutan. Bukan tempat tidurnya ya, tapi common room-nya kami memonitor. Di situ kami lihat aktivitas langsung beliau," ujar Agus.

Kompas TV Kuasa hukum Setya Novanto pun dijadwalkan akan menghadirkan tiga orang saksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com