Menurut Khelmy, memperkuat opini dan narasi alternatif oleh generasi muda merupakan cara yang efektif dalam melawan ujaran kebencian.
"Sudah saatnya remaja menjadi produsen konten positif," kata Khelmy.
Berangkat dari ide tersebut Maarif Institute bersama YouTube Creators for Change menggagas pelatihan konten video positif "#1nDONEsia: Cerdas Bermedia Sosial".
Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberdayakan generasi muda lewat kreasi video positif yang mengandung nilai toleransi dan keberagaman.
Sebanyak dua ribu siswa dari 180 SMA/SMK di 10 kota yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Medan, Surabaya, Semarang, Bali, Pontianak, Ambon, dan Makassar telah mengikuti pelatihan tersebut.
Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan di Google Indonesia, Shinto Nugroho mengatakan, literasi media sangat diperlukan untuk memenuhi konten sosial media dengan konten yang positif.
Diharapkan, generasi muda khususnya pelajar tidak hanya menjadi konsumen, melainkan juga menjadi produsen konten positif.
"Literasi media tersebut adalah upaya untuk memenuhi konten sosial media dengan konten positif. Hal ini membuat pelajar tidak hanya menjadi konsumen namun juga menjadi produsen konten positif," ujarnya.