Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Masalah Korupsi Bukan Masalah Hukum, tetapi Kultur Karakter..."

Kompas.com - 08/12/2017, 20:49 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah mengatakan, korupsi sebenarnya bukan masalah hukum. Korupsi adalah masalah karakter orang.

Hal tersebut disampaikan Chandra dalam acara diskusi bertema "Membaca Sejarah, Merayakan Antikorupsi: Diskusi Buku Korupsi dalam Silang Sejarah Indonesia", di Cemara 6 Galeri, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (8/12/2017).

"Masalah korupsi bukan masalah hukum, tetapi kultur karakter orang. Budaya kita tertib enggak," kata Chandra.

Menurut dia, kalau hanya mengandalkan hukum untuk mengatasi korupsi tidak akan menyelesaikan masalah. Aturan sebenarnya dibuat hanya untuk ultimum remedium.

"Kalau orang bisa bergerak tanpa diatur (hasilnya) baik, malah enggak dibuat aturan. Kalau kita tahu sama-sama sesuatu (yang) enggak baik, enggak dibuat aturan," ujar Chandra.

Sayangnya, lanjut dia, perilaku di masyarakat masih ada yang belum bisa membedakan mana yang menjadi haknya dan mana yang bukan.

(Baca juga: Indonesia Dianggap Tidak Belajar dari Pengalaman Korupsi Masa Lalu)

Hal yang senada diungkapkan Koordinator Indonesia Corruption Watch Adnan Topan Husodo. Menurut Adnan, ada istilah bahwa sebuah negara yang banyak peraturan dan undang-undang, sebenarnya mencerminkan problem korupsi yang banyak.

"Kenapa, karena semua tindakan benar dan salah, refleksinya ke aturan," ujar Adnan.

Karena itu, kampanye antikorupsi justru orientasinya pada penegakan hukum atau law enforcement, bukan pembentukan karakter. Padahal, hasilnya tidak memuaskan.

"Law enforcement dalam kasus kita tidak banyak menghasilkan efek deterens yang terlalu luas. Jadi kalau ada yang ditangkap KPK OTT, mereka (koruptor lain) mengatakan 'mereka lagi sial saja, kalau kita enggak sial'," ujar Adnan.

Salah satu jalan pencegahan korupsi, menurut dia, ada pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sayangnya, institusi tersebut menurut dia belum melakukan reformasi secara baik. Karena itu, lanjut dia, pendidikan di Indonesia belum menghasilkan karakter individu yang jauh dari perilaku korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com