Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Satpol PP DKI Sambangi KPK, Ada Apa?

Kompas.com - 07/12/2017, 16:41 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemprov DKI Jakarta menyambangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi di Kuningan, Jakarta, Kamis (7/12/2017).

Mereka membahas mengenai upaya peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) dari sejumlah pihak yang menyewa fasilitas sosial dan fasilitas umum DKI.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu mengatakan, para SKPD telah berkomitmen dengan KPK untuk meningkatkan penerimaan pajak daerah dan meningkatkan PAD.

"Jadi kami sudah berkomitmen dengan KPK untuk mendorong agar penerimaan pajak-pajak daerah dan retribusi targetnya tercapai," kata Wahyu di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (7/12/2017).

Salah satu upayanya yaitu dengan melakukan penagihan kepada pihak yang menyewa fasos dan fasum milik DKI.

Karena, menurut dia, ada sejumlah pihak yang menyewa fasos dan fasum DKI, tetapi belum memenuhi kewajibannya. Misalnya, sejumlah operator Base Transceiver Station (BTS).

Menurut Kepala BPAD Wahyu melanjutkan, ada lebih dari 3.000 sampai 4.000 BTS yang belum memenuhi kewajibannya atau melunasi kewajibannya dalam memanfaatkan aset fasos dan fasum milik Pemda DKI.

"(Operator) BTS yang memasang BTS di lahan-lahan pemda. Nah, itu kami akan tagih. Kami sudah berkomitmen dengan KPK," ujar Wahyu.

Dalam pertemuan dengan KPK, lanjut dia, hadir Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta Edi Sumantri, Kadis Dukcapil Edison Sianturi, kemudian dari Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI, dan dari pihak Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

Dia menepis pertemuan bersama KPK sampai membahas soal celah rawan korupsi terkait masalah pajak.

"Kami baru membahas masalah data-data wajib pajak yang bermasalah, kemudian bagaimana upaya-upaya, strategi-strategi untuk agar wajib pajak taat, patuh," ujar Wahyu.

"Jadi pokoknya kami sudah melakukan komitmen dengan KPK bagaimana caranya berupaya agar pajak itu meningkat. Ini dalam rangka penerimaan pendapatan asli daerah," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com