Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/12/2017, 22:21 WIB
Penulis Moh. Nadlir
|
EditorBayu Galih

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Nasdem menggelar pertemuan dengan Pengurus Pimpinan Pusat (PP) Muhamadiyah, Rabu (6/12/2017).

Dalam pertemuan itu salah satunya dibahas terkait dengan dukungan Nasdem untuk Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019.

Namun, Ketua DPP Partai Nasdem Zulfan Lindan membantah bahwa partainya mencari dukungan dari salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia tersebut.

Zulfan mengaku pertemuan itu hanya untuk merekatkan silaturahmi kedua belah pihak.

"Oh enggak, enggak. Ini kan beda antara partai politik dan ormas. Muhammadiyah tidak boleh terlibat politik seperti itu. Tidak mungkin kami mengajak Muhammadiyah mengikuti kami," ujar Zulfan di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (6/12/2017).

Meski demikian, tidak dipungkiri bahwa ia menyampaikan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-IV pada November 2017, yang sepakat untuk mendukung Jokowi kembali pada Pilpres 2019.

"Sebenarnya kami mau ke sini sebelum Rakernas. Kami ingin kasih tahu bahwa kami, Nasdem, sudah langsung mendukung Jokowi pada 2019 nanti. Tapi wakilnya belum ditetapkan," ucap Zulfan.

(Baca juga: Pemilu 2019, Nasdem Targetkan Tiga Besar Perolehan Suara Nasional)

Zulfan mengatakan bahwa partainya sering melakukan pertemuan dengan Muhammadiyah. Pertemuan itu semata-mata diklaimnya sebagai upaya untuk bersama-sama membangun bangsa.

"Nasdem sudah sering silahturahim ke sini. Kami melihat untuk membangun kebersamaan, melakukan sesuatu perbaikan kepada bangsa," ujar Zulfan.

Apalagi, menurut dia, partai politik perlu merangkul semua pihak, termasuk kekuatan-kekuatan yang ada di masyarakat demi turut serta menyelesaikan persoalan bangsa.

"Kita harus mengajak banyak pihak. Enggak bisa parpol ini jalan sendiri. Saya yakin Muhammadiyah juga berpikir seperti itu. Muhammadiyah juga sebagai ormas besar tidak bisa berjalan sendiri," ucapnya.

"Jadi sinergi membangun kebersamaan, perbaikan-perbaikan terhadap persoalan bangsa yang banyak dari sudut ekonomi, politik, sosial dan lainnya," kata Zulfan.

(Baca juga: Nasdem Masih Rahasiakan Calon Pendamping Jokowi di Pilpres 2019)

Ia pun juga percaya bahwa Muhammadiyah netral dan takkan menggiring para pengikutnya untuk memilih salah satu calon tertentu.

"Saya yakin Muhammadiyah tak melakukan satu upaya, supaya kader Muhammadiyah harus memilih salah satu. Sebagai organisasi besar dan mengembangkan demokrasi yang baik, saya kira pastilah diberi kebebasan," kata Zulfan.

Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqoddas pun mengatakan bahwa pihaknya memandang partai politik adalah pilar demokrasi.

Muhammadiyah pun siap memberikan sumbangsih kepada partai politik yang membutuhkan.

"Muhamadiyah sejak dulu memandang parpol sebagai pilar demokrasi. Harus diperkuat secara kualitatif, apapun problem yang dihadapi parpol," ucap Busyro.

"Setiap kami diperlukan, kami siap orangnya. Kader Muhammadiyah di mana-mana ada. Itu sebagai komitmen kebangsaan Muhammadiyah," ucap mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi itu.

Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain, Ketua DPP Nasdem Irma Suryani Chaniago, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Nasdem Siar Anggretta Siagian, dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti.

Kompas TV Partai Nasdem akan mendeklarasikan dukungannya terhadap Joko Widodo untuk maju sebagai calon presiden dalam Pilpres 2019.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Deret Jenderal TNI-Polri Pendukung Ganjar, Ada Mantan KSAL Sampai KSAU

Deret Jenderal TNI-Polri Pendukung Ganjar, Ada Mantan KSAL Sampai KSAU

Nasional
Sejumlah Purnawirawan Dukung Ganjar, Anggap Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Sejumlah Purnawirawan Dukung Ganjar, Anggap Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Nasional
Jemaah Punya Keluhan soal Haji, Kontak 'Lapor Gus Men'

Jemaah Punya Keluhan soal Haji, Kontak 'Lapor Gus Men'

Nasional
Golkar Mengaku Belum Diundang PDI-P untuk Bahas Rencana Dukung Ganjar

Golkar Mengaku Belum Diundang PDI-P untuk Bahas Rencana Dukung Ganjar

Nasional
Kritik Kebijakan Jokowi soal Mobil Listrik, Anies: Jangan Sampai Subsidi Kepada yang Tidak Perlu

Kritik Kebijakan Jokowi soal Mobil Listrik, Anies: Jangan Sampai Subsidi Kepada yang Tidak Perlu

Nasional
Aburizal Bakrie Nilai Golkar Tak Perlu Buru-buru Putuskan Arah Koalisi

Aburizal Bakrie Nilai Golkar Tak Perlu Buru-buru Putuskan Arah Koalisi

Nasional
Menaker Ida: SDM Indonesia Harus Punya Karakter Pancasila

Menaker Ida: SDM Indonesia Harus Punya Karakter Pancasila

Nasional
Pameran GTTGN 2023 Cetak Transaksi Rp 2,1 Miliar dalam 4 Hari

Pameran GTTGN 2023 Cetak Transaksi Rp 2,1 Miliar dalam 4 Hari

Nasional
Ganjar Sebut Ada Parpol Lain yang Bakal Mendukungnya Setelah Perindo

Ganjar Sebut Ada Parpol Lain yang Bakal Mendukungnya Setelah Perindo

Nasional
Megawati: Saya Ingin Pensiun, tetapi Enggak Dikasih Sama Pak Jokowi

Megawati: Saya Ingin Pensiun, tetapi Enggak Dikasih Sama Pak Jokowi

Nasional
PDI-P Bantah Dukungan Jokowi ke Ganjar Bercabang ke Prabowo: Framing untuk Memecah Belah

PDI-P Bantah Dukungan Jokowi ke Ganjar Bercabang ke Prabowo: Framing untuk Memecah Belah

Nasional
PDI-P 'Rangkul' Demokrat, Hasto: Toh Lamaran Anies Belum Turun

PDI-P "Rangkul" Demokrat, Hasto: Toh Lamaran Anies Belum Turun

Nasional
Gerindra Minta Kader Tidak Grusa-grusu, Jangan Jadi Beban Pemenangan Prabowo

Gerindra Minta Kader Tidak Grusa-grusu, Jangan Jadi Beban Pemenangan Prabowo

Nasional
Demokrat Desak Cawapres Ditetapkan, Anies Jawab Singkat

Demokrat Desak Cawapres Ditetapkan, Anies Jawab Singkat

Nasional
Ganjar Akui Ia Diajak Bicara Terakhir soal Sosok Cawapres

Ganjar Akui Ia Diajak Bicara Terakhir soal Sosok Cawapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com