JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno menegaskan bahwa partainya masih bertekad untuk membuat poros baru di pemilihan gubernur Jawa Timur 2018.
Poros baru dimungkinkan apabila PAN berkoalisi dengan partai politik yang juga belum mempunyai calon, yakni Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.
"Kita dengan Gerindra saja sudah pas 20 kursi DPRD. Kita tujuh kursi, Gerindra 13 kursi. Memang sekarang sedang kita galang koalisi untuk membentuk poros baru," kata Eddy di Jakarta, Jumat (24/11/2017).
(Baca juga : Bupati Anas: Bu Khofifah Senior Saya, Emil Dardak Juga Sahabat Saya)
Sebab, dua pasangan yang sudah ada saat ini dianggap merepresentasikan wajah lama.
Khofifah dan Gus Ipul sudah sama-sama dua kali mengikuti Pilgub Jatim.
Pada 2008, Khofifah berpasangan dengan Mudjiono. Namun pasangan ini kalah oleh Soekarwo-Gus Ipul.
(Baca juga : Ditanya soal Pilkada Jatim, Khofifah Ungkap Pesan Jokowi)
Kemudian pada pilgub Jatim 2013, Soekarwo-Gus Ipul sebagai petahana kembali memenangkan pemilihan dan mengalahkan Khofifah-Herman Surjadi.
Pada Pilgub Jatim 2018 ini, Gus Ipul berpasangan dengan Azwar Anas, sementara Khofifah memilih Emil Dardak sebagai cawagubnya.
"Bu Khofifah, Gus Ipul ini wajah lama semua," kata Eddy.
(Baca juga : Dampingi Khofifah di Pilkada Jatim, Emil Dardak Dipecat sebagai Kader PDI-P)
Eddy mengatakan, saat ini dari PAN sudah ada tiga nama dari internal partai yang dipertimbangkan untuk diusung.
Mereka adalah Bupati Brojonegoro Suyoto, Bupati Lamongan dua periode Masfuk, dan anggota DPR RI yang juga penyanyi, Anang Hermansyah.
"Sekarang kita lagi berbicara dengan parpol yang berpotensi menjadi mitra kita, yaitu Gerindra dan PKS, siapa yang mau mereka usung," ujarnya.