JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban gempa di Halabja, Irak, Minggu (12/11/2017).
"Sejauh ini tidak ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban," kata Iqbal, melalui keterangan tertulis, Senin (13/11/2017).
Ia menyebutkan, konsentrasi WNI terdekat adalah di Sulaymaniah, wilayah Otonomi Kurdistan, Irak, sekitar 100 km dari lokasi utama gempa di Halabja.
Sebagian besar WNI bekerja sebagai TKI penata laksana rumah tangga dan sekitar 11 orang bekerja sebagai tenaga paramedis.
Berdasarkan data Kemenlu, jumlah WNI di Iran sekitar 295 orang dan di Irak sekitar 700 orang. Sebagian besar berada di wilayah Otonomi Kurdistan.
"KBRI Baghdad dan KBRI Teheran terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta simpul-simpul WNI di sekitar lokasi kejadian," lanjut dia.
Baca: Gempa 7,3 SR Guncang Perbatasan Iran dengan Irak, Puluhan Tewas
Gempa berkekuatan 7,3 mengguncang perbatasan Iran-Irak pada Minggu (12/11/2017) malam waktu setempat. Setidaknya 61 orang tewas akibat gempa tersebut.
Badan Survei Geologi AS mengatakan, titik gempa berada di sekitar 30 kilometer arah selatan kota Halabja, dekat perbatasan dengan Iran.
Dilansir dari AFP, gempa terjadi sekitar pukul 21.18 waktu setempat pada kedalaman sekitar 25 kilometer.
Getaran gempa dirasakan hingga 20 detik di Baghdad, bahkan lebih lama di sejumlah wilayah di Irak.
Getaran akibat gempa juga dilaporkan dirasakan hingga Pakistan, Lebanon, Kuwait dan Turki, seperti dilaporkan kantor berita masing-masing negara.
Korban jiwa dikhawatirkan terus bertambah. Sebab, pengiriman bantuan turut mengalami kendala setelah jalan menuju lokasi yang terdampak gempa tertutup tanah longsor.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.