Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Markas PBB, Kapolri Beberkan Pendekatan Lunak Hadapi Ancaman Terorisme Global

Kompas.com - 02/11/2017, 08:23 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian diundang menjadi salah satu pembicara dalam diskusi panel yang diselenggarakan di Markas PBB New York, Senin (30/10/2017).

Dalam diskusi yang dihadiri 52 perwakilan negara tersebut, Kapolri berbicara mengenai strategi menanggulangi serangan jaringan terorisme global.

"Kapolri berbagi pandangannya tentang terorisme global yang telah menjadi isu utama dalam keamanan dunia Internasional saat ini," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto, melalui keterangan tertulis, Kamis (2/11/2017).

Di depan peserta panel, Tito menjelaskan pentingnya konsep strategi pendekatan lunak (soft approach) dalam menghadapi kelompok teroris.

Baca: Kapolri Sandang Gelar Profesor Bidang Kajian Kontra-Terorisme

Selama ini, yang diangkat seolah-olah pihak keamanan selalu mengandalkan pendekatan keras.

Menurut Kapolri, terorisme global tidak mungkin diselesaikan hanya dengan penggunaan senjata.

Ia menyebut setidaknya ada lima langkah yang bisa ditempuh dalam pendekatan lunak.

"Yakni kontra radikalisasi, deradikalisasi, kontra ideologi, menetralisir saluran, dan menetralisir situasi yang mendukung penyebaran paham radikal," kata Rikwanto.

Kapolri juga menyampaikan adanya penurunan kualitas dan jumlah serangan teror yang terjadi di Indonesia.

Ia membagi fenomena terorisme global kontemporer dalam dua gelombang besar.

Baca juga: BNPT: Sejak 2014, Kasus Pendanaan Terorisme Terkait ISIS Meningkat

Gelombang pertama saat kemunculan Al Qaeda sebagai jaringan kelompok terorisme global pertama kali di dunia.

Sementara, gelombang kedua sejak 2014 saat ISIS muncul sebagai ancaman baru bagi keamanan dunia.

Pada akhir diskusi, Kapolri menyampaikan pesan penting kepada PBB tentang perlunya menjaga perdamaian dunia, khususnya di negara negara Islam.

PBB perlu memprioritaskan penyelesaian konflik terkait warga muslim karena ideologi radikal akan berkembang aktif dan mendapat panggung jika terjadi konflik tersebut.

Selain mengikuti diskusi panel, Kapolri juga menyempatkan diri berdiskusi dengan USG Dept. Field Support, Atul Khare, untuk membicarakan kelanjutan pengiriman pasukan Polri untuk misi perdamaian dunia.

Ia juga bertemu dengan USG UNOCT, Vladimir Voronkov, untuk berbagi informasi tentang penanganan terorisme global.

Voronkov menawarkan Tito untuk berbicara dalam forum khusus yang diikuti semua negara anggota PBB tentang terorisme yang akan diadakan PBB pada Juni 2018 di New York.

Kompas TV Keduanya tewas dalam baku tembak dengan anggota densus 88 di sebuah wilayah pegunungan di Bima.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com