Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Jokowi-SBY Diawali Komunikasi Pratikno-AHY

Kompas.com - 28/10/2017, 16:36 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sekretaris Negara Pratikno menuturkan, pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diawali dari komunikasi dirinya dan putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono melalui What's App.

Saat itu, kata Pratikno, Agus bertanya apakah memungkinkan jika ada pertemuan antara presiden dan SBY.

"Memang beberapa waktu lalu kebetulan saya WA-an, komunikasi dengan Mas AHY. Ini Pak SBY akan silahturahmi, pak presiden menyambut 'oh iya bagus'. Kemudian kami arrange waktunya," ujar Pratikno seusai peringatan Hari Sumpah Pemuda di Istana Bogor, Sabtu (28/10/2017).

Rencana pertemuan telah dibahas sejak sekitar sebulan lalu. Namun, kedua pihak belum menemukan waktu yang cocok.

(Baca: Satu Jam Jokowi dan SBY di Istana...)

SBY pun memiliki kegiatan di luar negeri sehingga pada akhirnya pertemuan presiden dan SBY baru bisa dilaksanakan pada Jumat (27/10/2017) kemarin.

Tak ada pembicaraan istimewa dalam pertemuan tersebut. Pratikno mengatakan pertemuan antara presiden menjabat dan mantan presiden tersebut merupakan pertemuan dua pemimpin yang juga sekalian membahas isu-isu kebangsaan.

Salah satu isu yang dibahas adalah Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu Ormas) yang baru saja disetujui dalam paripurna DPR.

"Itu saja. Tidak ada yang sangat spesifik, enggak. Tapi ini silahturahmi yang penting antarpemimpin. Saling bertukar pikiran," kata dia.

Presiden Joko Widodo melepas kepergian Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono usai pertemuan di Istana Merdeka, Kamis (9/3/2017).Presidential Palace/AGUS SUPARTO Presiden Joko Widodo melepas kepergian Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono usai pertemuan di Istana Merdeka, Kamis (9/3/2017).
Beri undangan pernikahan Kahiyang

Di waktu yang terpisah, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan menuturkan, pertemuan presiden dan SBY sedianya dilaksanakan 18 Oktober 2017 lalu, namun tertunda karena kesibukan masing-masing.

Selain membahas isu-isu kebangsaan, dalam kesempatan tersebut Presiden turut memberikan undangan pernikahan putrinya Kahiyang Ayu.

"Pada kesempatan pertemuan tersebut Presiden Jokowi memberikan undangan pernikahan putrinya, Kahiyang Ayu, yang akan dilangsungkan 8 November 2017 nanti," kata Hinca melalui keterangan tertulisnya, Sabtu.

Selebihnya, SBY menitipkan sejumlah hal terkait Perppu Ormas. Hinca menuturkan, Partai Demokrat menginginkan agar Undang-Undang Ormas segera direvisi.

"Keinginan revisi atas UU Ormas tersebut untuk memastikan pemerintah tidak mengubah paradigma dan aturan yang sudah baik dan tepat pada UU Ormas sebelumnya," kata dia.

Kompas TV Presiden kelima RI Susilo Bambang Yudhoyono kembali menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com