TANGERANG, KOMPAS.com - Putri Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, mengaku sudah bosan mendengar pertanyaan soal usulan ayahnya mendapat gelar pahlawan nasional.
Menurut dia, hal yang sama selalu ditanyakan setiap tahun. Namun, gelar pahlawan tak pernah benar-benar diberikan.
"Keluarga juga ditanyakan pertanyaan yang sama setiap tahun dan tidak pernah terjadi. Jadi buat kami sudah enggak penting lagi Gus Dur mau diusulkan jadi pahlawan nasional. Yang penting pahlawan rakyat saja," kata Yenny seusai diskusi bertajuk "Islam and Democracy In Indonesia" di Kampus Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Kamis (19/10/2017).
Ia mengatakan, gelar pahlawan nasional merupakan penghargaan yang diberikan oleh negara. Namun, mendapat penghargaan tersebut bukan berarti mendapatkan penghargaan dari masyarakat.
Baca: Gus Dur dan Sembilan Tokoh Lain Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Yenny menilai, hal terpenting adalah Gus Dur mendapatkan penghargaan dari masyarakat. Penghargaan yang ditunjukkan masyarakat, kata dia, sudah sangat luar biasa.
Salah satunya ditunjukkan dengan banyaknya yang berziarah ke makam Gus Dur. Jumlahnya bisa mencapai 1,4 juta orang per tahun.
"Buat kami ini udah luar biasa sekali. Kami sudah sangat mengapresiasi, kami sudah sangat bersyukur. Bahwa visi Gus Dur dihargai oleh masyarakat itu jauh berharga bagi kami," ucap Yenny.
Sebanyak sembilan nama tokoh dari delapan provinsi diusulkan menerima gelar pahlawan nasional pada 2017.
Menurut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dalam membahas usulan tersebut, Kemensos dibantu oleh Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP).
Nantinya, hasil pembahasan TP2GP akan diteruskan kepada Presiden melalui Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan.
Tak hanya sembilan nama itu, Kementerian Sosial juga akan menyampaikan kembali beberapa nama tokoh yang diusulkan sebagai pahlawan nasional.
Usulan tersebut telah melalui telaah tim TP2GP dan dinyatakan memenuhi syarat.
Mereka antara lain KH Abdurrahnan Wahid atau Gus Dur dan Lafran Pane yang dikenal karena mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Khofifah menjelaskan pahlawan nasional adalah penganugerahan gelar yang diberikan pemerintah kepada seorang WNI yang semasa hidupnya melakukan tindak kepahlawanan dan berjasa luar biasa bagi kepentingan bangsa dan negara dan semasa hidupnya tanpa cela.