Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Jelaskan Alasan Pentingnya Dilakukan Dialog Antar-Agama

Kompas.com - 17/10/2017, 17:12 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan beberapa alasan mengapa dialog antar-agama dianggap sangat penting.

Salah satunya adalah karena adanya kesalahpahaman bahwa kelompok ekstremis yang kerap melakukan kekerasan dianggap berkorelasi dengan agama tertentu, yakni Islam.

"Dalam level global, kami sangat concern pada beberapa fenomena. Misalnya, berkembangnya intoleransi beragama. Khususnya kesalahpahaman asosiasi Islam dan ekstremis-kekerasan," ujar Retno saat membawakan sambutan pada konferensi jurnalisme agama di Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Tangerang, Selasa (17/10/2017).

Kedua, adalah penyebaran isu-isu hoaks di media, termasuk media sosial, serta pihak-pihak yang membuat berita bohong, termasuk di kalangan anak muda.

(Baca juga: Muhammadiyah Rumuskan "Fikih Antiterorisme" untuk Antisipasi Ekstremisme)

Dialog antar-agama kemudian dianggap sebagai cara yang dapat mengantisipasi situasi-situasi tersebut menjadi lebih buruk.

"Untuk alasan-alasan itulah Indonesia mengambil inisiatif untuk mempromosikan dialog antar-agama dan diplomasinya," ujar Retno.

Dalam kesempatan tersebut, perempuan kelahiran Semarang tersebut juga menekankan pentingnya peran media massa dalam menyampaikan pesan soal dialog antar-agama.

Antar-agama atau interfaith, menurut dia, bukan hanya masalah kebijakan namun juga cara pandang. Sehingga media massa punya peran strategis untuk memengaruhi cara pandang masyarakat itu, yakni cara pandang tentang pentingnya hidup damai, harmoni dan toleransi.

"Media seharusnya jadi bagian of solution, daripada part of problem. Saya kira ini jelas," tuturnya.

Kompas TV Dituding ajarkan ajaran radikal, Yayasan Ibnu Mas'ud , Kabupaten Bogor, dikepung ratusan pengunjuk rasa, Senin (18/9) siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com