Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Tak Mau Ungkap Isi Pertemuan Kapolri dengan Pansus Angket KPK

Kompas.com - 04/10/2017, 17:20 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia khusus hak angket DPR terhadap KPK bertemu Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan pejabat Mabes Polri lain, Rabu (4/10/2017).

Pertemuan yang digelar sejak pukul 14.00 WIB itu berlangsung tertutup.

Berdasarkan informasi yang didapat, perwakilan dari DPR RI, yaitu Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo, Ketua pansus hak angket KPK Agun Gunanjar, Wakil Ketua pansus Taufiqulhadi, Wakil Ketua Pansus Risa Mariska, anggota Pansus Arteria Dahlan dan sejumlah anggota pansus lainnya.

Pertemuan itu berlangsung sekitar tiga jam. Sekitar pukul 17.00 WIB, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto keluar seorang diri di pintu belakang gedung utama, tempat wartawan menunggu.

(baca: Pansus Angket KPK: Mahasiswa Kerahkan 1.000 Massa, Kami Dorong untuk 5.000)

Fahri Hamzah maupun anggota pansus tidak nampak keluar dari gedung tersebut.

Ternyata, keluarnya Setyo bersamaan dengan kepergian sejumlah anggota DPR RI itu melewati pintu depan gedung utama.

Setyo mengatakan, dalam pertemuan itu, hanya dibahas soal tugas Polri dan kaitannya dengan pansus hak angket. Namun, ia menolak menjelaskan detail pembahasan tersebut.

"Materinya tertutup, tidak bisa disampaikan di sini," kata Setyo.

(baca: Pansus Angket: Kalau KPK Hadirnya Tunggu Kiamat, Kami Tunggu)

Masa kerja Pansus Hak Angket KPK diperpanjang lantaran belum bisa bertemu pimpinan KPK untuk mengklarifikasi temuan.

Perpanjangan masa kerja tetap dilakukan meski menuai kritik berbagai pihak.

Sementara itu, Mahkamah Konstitusi tengah melakukan uji materi UU MD3 yang mengatur soal hak angket.

Kompas TV Presiden Joko Widodo menolak permohonan konsultasi dari Panitia Khusus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com