Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan: TNI Punya Rakyat, Bukan Punya Satu Orang atau Partai

Kompas.com - 26/09/2017, 18:52 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan rasa prihatinnya terkait polemik yang terjadi belakangan ini. Terlebih, polemik tersebut menyangkut institusi TNI.

Ryamizard menegaskan bahwa seharusnya polemik tersebut tidak perlu muncul sebab TNI berkewajiban mengabdi pada rakyat.

"TNI itu kan punya rakyat, bukan punya satu orang, bukan punya partai. Bukan. Punya rakyat. TNI yang ngasih makan, baju, gaji dan mobil itu rakyat semua. Termasuk gedung-gedung Kemhan ini, punya rakyat semua. Saya juga punya rakyat," ujar Ryamizad saat ditemui di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2017).

"Kenapa saya tekankan ini? Saya prihatin, kok begini terus ini. Apa ini?" tambah dia.

 

(baca: Menhan Ungkap Dokumen Rahasia Terkait Pembelian 500 Senjata dari BIN)

Ryamizard menuturkan, seorang tentara memiliki kewajiban tunggal untuk mengabdi pada bangsa dan negara.

Selain itu, tentara juga wajib menunjukkan loyalitasnya kepada Presiden sebagai pimpinan tertinggi negara.

"Dari saya masuk tentara tahun 1970, saya hanya satu, mengabdi pada bangsa dan negara ini. Dua anak saya tentara, bapak saya, paman saya tentara semuanya mengabdi hanya mengabdi tidak pengen yang lain-lain. Loyalitas pada Indonesia. Siapa? Ya Presiden," ucapnya.

(baca: Mantan Kapolri Imbau Panglima TNI Tak Resahkan Masyarakat)

Dalam kesempatan itu, Ryamizard juga meminta berbagai pihak tidak berpolemik terkait pernyataan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang menyebut adanya institusi nonmiliter yang membeli 5.000 pucuk senjata.

Panglima TNI juga bicara soal larangan bagi Kepolisian untuk memiliki senjata yang bisa menembak peralatan perang TNI.

Ryamizard menuturkan bahwa situasi saat ini dinilainya tidak baik.

"Nah, ini saya melihat situasinya sudah tidak baik. Dari awal saya sudah saya sampaikan. Sudahlah, ribut-ribut segala macam. Hubungan antara Kemhan dan TNI itu sangat dekat," ujar Ryamizard.

(baca: Setara: Jokowi Mesti Hati-hati Sikapi Panglima TNI)

Menurut Ryamizard, polemik terkait pernyataan Panglima TNI tersebut harus dihentikan. Sebab, hal itu justru akan menimbulkan pertentangan antarinstitusi dan berpengaruh pada sektor pertahanan negara.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com